Blogger Camp Indonesia 2015

Ada yang pernah ikutan camping gak? Bukan camping yang tidur di hotel atau bungalow, lho. Tidur di tenda yang beneran tenda :D

Saya pernah, tapi itu udah lama banget, jaman sekolah dulu karena ikutan pramuka. Waktu itu, tidur di tenda rame-rame, makan indomie, mandi di sungai, dan keseruan lainnya. Dan menurut saya, kegiatan camping adalah kegiatan yang sangat menyenangkan. 

Nah, beberapa hari yang lalu, saya mendapat undangan untuk mengikuti Blogger Camp Indonesia 2015 (disingkat BloggerCampID). Tempatnya di Camp Hulu Cai – Bogor. Dan ternyata, selain Jakarta, BloggerCampID ini juga dilaksanakan di 3 kota lainnya, yaitu Purwokerto, Surabaya, dan Makassar. Yang di Makassar, dilaksanakan di PPLH Puntondo.

Salah satu tujuan diselenggarakannya BloggerCampID ini adalah unuk merayakan Hari Blogger Nasional yang jatuh pada tanggal 27 Oktober 2015. 

Selfie di depan banner BloggerCampID :P
Selfie di depan banner BloggerCampID :P

Tanggal 26 Oktober kemarin, kurang lebih 100 blogger yang berdomisili di sekitar Jabodetabek, berkumpul di meeting point Hotel Harris Tebet. Berangkat kurang lebih 15.30 dari Hotel Harris tersebut, dengan menggunakan bis Big Bird, menuju ke Camp Hulu Cai di Bogor. 

Perjalanan yang memakan waktu kurang lebih 2 jam ini (soalnya ga macet :p), tidaklah sepi dan membosankan. Kenapa? Karena ada MC Tommy Prabowo yang gokil sambil memberikan hadiah-hadiah menarik dari para sponsor melalui kuis-kuis.

Suasana di dalam bis.
Suasana di dalam bis.

Tiba di Camp Hulu Cai, para peserta kemudian dibagi ke dalam 25 tenda yang telah rapi terseia di camping ground. Setelah makan malam, mandi, dan beberes, kegiatan malam itu kemudian dilanjutkan dengan sharing session beberapa blogger sambil duduk melingkari api unggun yang menghangatkan para peserta.

Foto bareng beberapa peserta :D (foto oleh @IndahJuli)
Foto bareng beberapa peserta :D (foto oleh @IndahJuli)
Tenda-tenda yang telah disiapkan oleh tim Hulu Cai.
Tenda-tenda yang telah disiapkan oleh tim Hulu Cai.
Api unggun
Api unggun ^.^

Sayangnya, durasi sharing session antar blogger ini sangat sebentar. Kalau saya pribadi sih, kurang puas karena sharing sessionnya kurang panjang. Tapi mungkin karena keterbatasan waktu dan banyak sponsor yang harus sharing juga -_-”

Setelah sharing dengan para blogger, saatnya Indosat memberikan sharing mengenai Indosat Love, social media ala Indosat. Indosat yang mempunyai jaringan 4G-LTE ini, memiliki kecepatan download dan upload 3 kali lipat lebih cepat dibanding generasi sebelumnya. 

Setelah Indosat, ada juga Net Media yang memperkenalkan program Citizen Journalism-nya. Juga dari Blue Bird, kemudian dari Utees.me. Di sela-sela sesi, para peserta dihibur oleh Tito dengan suara merdunya.

Semakin malam, apinya semakin mengecil. Beberapa orang merapat untuk mendapatkan kehangatan :D
Semakin malam, apinya semakin mengecil. Beberapa orang merapat untuk mendapatkan kehangatan :D (Foto oleh @harrismaul)

Keesokan harinya, pagi di Hulu Cai disambut dengan nasi goreng, telur dadar, dan ayam kecap :9 

Selamat pagi dari tenda Camp Hulu Cai ^.^ (foto oleh @harrismaul)
Selamat pagi dari tenda Camp Hulu Cai ^.^ (foto oleh @harrismaul)
Sarapan :9
Sarapan :9

Setelah sarapan, saatnya mengikuti talkshow tentang “Membangun Kredibilitas Blog” bersama Iman Brotoseno, Maulana Nurhadi, Nirwan Dewanto, yang dimoderatori oleh Ndorokakung. Talkshow-nya lumayan seru, tetapi karena keterbatasan waktu, hanya 1 pertanyaan yang dibolehkan :D

Talkshow "Membangun Kredibilitas Blog".
Talkshow “Membangun Kredibilitas Blog”.

Setelah talkshow, ada presentasi dari Big Data. Tapi saya yang (memang selalu) ngantuk, keluar dulu menghirup udara segar sambil ngemil pisang keju + teh hangat yang telah disediakan oleh panitia. Sempat ngobrol dengan mas Iman, Wiwik, dan Ratri.

Acara-acara selanjutnya lebih santai. Bermacam-macam kuis, penuh dengan lomba-lomba (tentunya lomba blog juga), dan bagi-bagi hadiah. Juga pengumuman penghargaan untuk blog-blog terbaik berdasarkan beberapa kategori. Untuk lengkapnya siapa-siapa yang menang, bisa cek di timeline @bloggercampid :) cuma ingat Daeng Ipul menang untuk kategori Blog Sosial Budaya. Yaaay… congrats yah, daeng! \o/\m/

Bukan, bukan saya yang menang. Hanya mewakili Daeng Ipul ngambilin hadiahnya :D (foto oleh @goenrock)
Bukan, bukan saya yang menang. Hanya mewakili Daeng Ipul ngambilin hadiahnya :D (foto oleh @goenrock)

Seharusnya jam 2 siang itu ada acara team building, acara outbound gitu. Tapi karena ternyata udah hampir jam 3, dan juga cuacanya sangat mendung dan hampir hujan, maka acara outbound-nya dibatalkan. Huuuuu :( Maka pada pukul 15.30, kami sudah bertolak kembali ke Jakarta, dan tentunya dengan menggunakan bis Big Bird, doong :D

Terima kasih tim @bloggercampid! Bikin lagi ya tahun depan, tapi dengan konsep acara yang lebih apik ;) (foto by @tommyprabowo)
Terima kasih tim @bloggercampid! Bikin lagi ya tahun depan, tapi dengan konsep acara yang lebih apik ;) (foto by @tommyprabowo)

Oh iya, SELAMAT HARI BLOGGER NASIONAL YAAAAA….!

Update: Acara ini juga diliput oleh Net Media TV, dan telah ditayangkan. Untuk yang pingin lihat liputannya, silakan lihat di sini:

Ruang Kosong

Nice to meet you, where you been?

Sudah lama tidak mengisi blog ini *sapu-sapu debu, bersihin lumut dan sarang laba-laba* ..somehow beberapa tahun terakhir keinginan menulis sudah menurun. Kenapa? Well, so many things happened. Ternyata, mood dan kejadian yang tidak mendukung kebahagiaan hati memang membuat seseorang menjadi kontra-produktif :( writer block kah? #suram

Dulu saat baru memulai ngeblog, hingga banyak tahun kemudian, rasanya ada saja yang bisa ditulis di sini. Sekarang rasanya otak memang penuh dengan ruang kosong :D

Jadi ingat pembahasan Tudang Sipulung Angingmammiri bulan November yang lalu. Kebetulan saat itu lagi pulang ke Makassar dan bisa menghadiri acara bulanan itu. Apakah fenomena micro-blogging yang membuat para blogger perlahan-lahan meninggalkan ruang kreasinya, dan menuju ke ruang 140 karakter saja? Atau perubahan sifat blogger yang sekarang kebanyakan lebih komersil? Atau hanya sekedar rasa jenuh saja? Yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah masing-masing blogger yang mengalaminya.

Untuk saya, mungkin ada pengaruh dari mood yang memang sedang naik turun beberapa tahun terakhir. Mungkin juga karena terlalu sibuk, sampai tidak punya waktu untuk diri sendiri lagi. Yang pasti, blog ini tidak akan pernah saya hapus.. kecuali hostingnya udah bangkrut :P

Kenapa? Supaya saat saya kembali ingin menuangkan kata-kata, masih ada ruang kosong yang bisa dipakai untuk menempatkan kata-kata tersebut :)

But you’ll come back each time you leave
‘Cause, darling, I’m a nightmare dressed like a daydream

Hello Again

Hello blog, how are you?

Sudah cukup lama blog ini ditinggalkan, hingga udah penuh jaring laba-laba sana sini haha :D Baru sadar, postingan terakhir itu bulan November 2012. I even didn’t write about my resolutions, my kaleidoscopes, like others did.

So much things to do, so much things to think, so much problems in the head, bikin jadi gak kreatif dan gak bisa ngapa-ngapain. Well, I am not gonna blame my problems, but I’m gonna blame myself, kenapa nggak mau berusaha untuk bisa nulis paling enggak beberapa postingan >.<

blogging

Lately I met this passionate blogger in Malang, Ghea, di sebuah acara bernama WikuFest 2013. Kenapa saya bisa nyasar ke acara WikUFest itu, akan ada satu postingan tentang itu khusus :) point yang ingin saya ceritakan di sini adalah.. Ghea ini bikin saya teringat sama masa muda *ceritanya sekarang sudah tua karena sudah sering encok haha* yang selalu menggebu-gebu dan bersemangat untuk membuat sesuatu yang kreatif dan belajar lebih banyak. At least, itu yang saya tangkap dari beberapa kali berinteraksi dengan Ghea. Jenis blogger yang sudah cukup langka di jaman sekarang ini.

DSC08233

Dan karena Ghea dan teman-temannya, saya jadi memacu diri nulis blog lagi *ah-lesyan* dan pingin bisa rutin nulis lagi seperti dulu. Recharged, I guess? :D

Semoga bisa terlaksana ^_^

Angingmammiri, the 5th Birthday!

Tanggal 25 November merupakan tanggal bersejarah bagi Komunitas Blogger Makassar Angingmammiri. Tepat 5 tahun yang lalu, komunitas ini resmi menetapkan posisinya sebanding dengan komunitas-komunitas blogger regional pada jamannya. Dari tahun ke tahun, bulan ke bulan, menjadi lebih dewasa dan bertambah pengalaman dalam berbagai hal.

Untuk mencapai angka 5 (lima) tahun ini, bukanlah hal yang mudah. Segala macam suasana sudah dilewati. Mulai dari bahagia, euforia, hingga ke masa-masa suram dan vakum telah terlewati. Tetapi karena semangat teman-teman AM, kecintaan pada AM, dan jiwa kekeluargaan yang telah meresap di antara teman-teman, komunitas blogger makassar Angingmammiri masih mampu berdiri hingga detik ini. Dan saya.. sangat luar biasa bangga karenanya.

Angingmammiri terbentuk murni tanpa dukungan sponsorship dari company lain, tanpa publikasi jor-joran melalui media, tanpa dukungan orang terkenal maupun selebriti. Angingmammiri terbentuk murni karena semangat teman-teman blogger di Makassar yang ingin saling mengenal satu sama lain, yang ingin saling belajar antara para blogger. Bahkan bagi blogger Makassar yang tinggal di luar Indonesia, Angingmamiri merupakan “rumah online” yang dapat memuaskan rasa kangen pada kampung halaman.

Continue reading “Angingmammiri, the 5th Birthday!”

7 Tahun Blogfam!

BlogfamTanggal 6 Desember kemarin adalah hari ulang tahun Blogfam yang ke-7 tahun. Maaf teman-teman blogfammers, saya postingnya telat ya :D maklum akses internet ga ada di rumah, jadi harus ke tempat yang menyediakan free wifi terdekat :D

Anyway, BLOGFAM a.k.a Blogger Family. Komunitas ini merupakan komunitas blogger pertama yang saya kenal dan saya ikuti selama saya berkecimpung di dunia blogging.

Seperti tertera di statistik hasil capture di atas ini, saya bergabung di BLOGFAM sejak tanggal 15 April 2004. Saya ikut di forum ini karena sebuah banner yang bernama BLOGGER FAMILY (waktu itu bannernya masih yg warna biru, edisi pertama dari banner BLOGFAM) di blog Ganda, teman blog saya sejak tahun 2003. Hahaha #pengakuan saya jadi blogwalking ke tempat Ganda karena tulis postingan ini :D

Curious ama banner tersebut, saya klik dan join. Tapi saya lupa, apakah saya langsung perkenalan saat itu apa belum. Yang pasti, sejak perkenalan dan bersilaturahmi di dalam komunitas ini, saya merasa berada di keluarga sendiri. Kehangatan dan kekeluargaan di dalam komunitas ini sangat terasa, membuat saya benar-benar berada di rumah sendiri.

Continue reading “7 Tahun Blogfam!”

Selamat Ultah Angingmammiri yang ke-4!

Komunitas blogger Makassar Angingmammiri telah berumur 4 (empat) tahun. Tidak terasa, jika digambarkan dengan profil seorang anak, maka 4 tahun adalah umur di mana seorang anak sudah masuk sekolah. Sudah punya teman banyak, bermain di ruang publik lebih luas dan ramai, dan sudah mengenal dan dikenal di sekolahnya, baik oleh teman sekelas maupun guru-guru di sekolahnya.


foto-foto dirampok semena-mena dari daeng Ipul

Demikian juga harapan saya untuk komunitas ini. Saya berharap komunitas Angingmammiri ini, bisa makin tetap eksis di dunia online, mengenal dan dikenal oleh berbagai kalangan, dan terus menebarkan manfaat positif bagi masyarakat sekitar.

Continue reading “Selamat Ultah Angingmammiri yang ke-4!”

Pesta Blogger+ Makassar 2010

Ini adalah bagian kedua dari rangkaian acara roadshow Pesta Blogger+ 2010 di Makassar, dan sepertinya adalah bagian yang paling bikin stres panitia.

Masalah venue lagi-lagi membuat pusing tujuh keliling. Mencari tempat untuk menyelenggarakan suatu acara itu sudah pasti tidak semudah menjentikkan jari. Panitia lokal dari AngingMammiri sempat berpikir untuk membuat acara di tempat yang semi-outdoor. Kediaman saya selaku Chairwoman Pesta Blogger 2010 juga sempat diusulkan sebagai venue. Selain gazebo di samping rumah menawarkan suasana semi-outdoor yang cozy, rumah ini juga bersejarah untuk anak-anak AM.

Berbagai alternatif datang silih berganti, tapi akhirnya panitia memutuskan untuk memilih Dapur Makassar sebagai venue. Restoran yang baru dibuka ini bagus dan cukup nyaman untuk mengumpulkan kerumunan orang, harganya juga masih promosi. Semua yang murah memang bikin semangat!

Karena venue sudah beres, sekarang panitia tinggal memutuskan siapa saja yang mau diundang diskusi dan makan-makan. Bila melihat tren undangan roadshow PB tahun-tahun sebelumnya, biasanya hanya sedikit komunitas yang diundang. Itu pun biasanya anggota komunitas tuan rumah (dalam hal ini AM) dan komunitas turunannya, atau komunitas di mana anggota AM juga menjadi anggotanya. Nah, untuk menghindari kesan bahwa undangannya “Loe Lagi Loe Lagi”, panitia akhirnya memutuskan untuk mengundang semua komunitas online yang ada di Makassar. Hal ini tentunya sesuai dengan misi PB+ yang tahun ini juga ingin menggandeng teman-teman yang aktif di berbagai komunitas online yang lintas platform.

Undangan disampaikan ke berbagai komunitas, mulai dari komunitas pengguna media sosial seperti Facebook, Plurk, Koprol, 4SQ; hingga komunitas gadgeters (BB, iPhone, Android) dan OS-ers (Linux, Slackware). Tentu saja, panitia tak lupa mengundang komunitas minat seperti para FiksiMiniers, rekan-rekan penggemar fotografi, serta para pekerja sosial seperti Komunitas Pencinta Anak Jalanan. Tak ketinggalan komunitas Sehati, para blogger yang sudah lama tidak beredar di kopdar-kopdar, para budayawan dan budayawati, juga para partycrasher yang numpang lewat.

Setelah mengumpulkan sekian banyak komunitas ini, enaknya panitia membuat acara apa ya?

Di Makassar, ada yang namanya tudang sipulung. Dalam bahasa Bugis, tudang sipulung berarti “duduk bersama untuk bercakap-cakap dan berdiskusi”. Lalu, karena undangan mini PB berasal dari berbagai komunitas dan kalangan, bagaimana caranya supaya terjadi sebuah diskusi yang terarah?

Inilah sumber kepeningan kawan-kawan panitia selanjutnya: menentukan tema! Tentunya tema yang tidak asal dipilih, tetapi dekat dengan hati semua yang nantinya akan hadir di situ. Obrolan panjang dan mendalam antara teman-teman panitia akhirnya mengerucut pada dua ide tema, yaitu “Coin A Chance” dan “Makassar Tidak Kasar”.

Pertimbangan untuk mengangkat Coin A Chance adalah karena kampanye yang niatnya mulia ini kemungkinan sudah didengar oleh banyak yang akan hadir di acara Tudang Sipulung, jadi mungkin akan lebih mudah untuk dijadikan bahan diskusi.

Akan tetapi, Makassar Tidak Kasar merupakan isu yang juga sangat bagus. Selain isunya sangat relevan untuk para hadirin yang notabene adalah orang Makassar, kampanye ini juga dirasa sebagai pesan baik yang harus lebih banyak disebarkan. Melalui acara Tudang Sipulung ini, PB bersama teman-teman dari Makassar dapat membantu untuk menyebarkan gaung dan pesan gerakan MTK ke platform yang lebih besar.

Kebetulan pula, Aan Mansyur, sang pencetus MTK, juga menyambut baik. Menurut Daeng Aan Mansyur, gerakan MTK ini sempat masuk ke ‘zaman kelam’ dimana ia sempat putus asa apakah ide ini dapat berbuah hasil yang manis.

Melalui pertimbangan yang matang, akhirnya panitia memutuskan akan mengangkat tema Makassar Tidak Kasar. Pesannya yang sangat mengena dan relevan untuk teman-teman di Makassar menjadi alasan utama pemilihannya.

Hasilnya? Dapat dilihat sendiri di hari-H. Diskusi berjalan sangat lancar, mengalir, dan berapi-api. Sepertinya orang Makassar sangat senang diskusi yang ramai dan berpanjang-panjang.

Sharing pun berjalan dengan sangat baik dan muncul banyak momen yang menggugah dan menggetarkan hati. Salut untuk Iqko yang sudah menjadi penghubung antara setiap titik acara, sebagai host yang profesional. Salut untuk Daeng Aan Mansyur yang sudah mencetuskan sebuah kampanye yang begitu dekat di hati orang Makassar. Tak hanya mencetuskan ide saja, Aan juga membuat poin-poin kerja yang sangat faktual dan tepat sasaran; serta selalu berusaha untuk membiasakan orang untuk memutuskan sesuatu melalui pertimbangan yang disertai fakta kuantitatif dan kualitatif yang dapat dipertanggungjawabkan. Siapa bilang blogger dan anak-anak sosial tidak bisa ilmiah?

Acara berbagi cerita antar komunitas ini penuh dengan sharing yang menarik. Cerita tentang awal mula terbentuknya Kelompok Pencinta Anak Jalanan yang berangkat dari Facebook, menjadi salah satu contoh bagaimana hal baik masih dapat muncul dari Facebook, di tengah deraan pemberitaan negatif, dan berondongan berita sensasional mengenai fan page yang memecah belah kesatuan, serta implikasi yang tidak main-main dari munculnya sebaris status update.

Atau cerita tentang terbentuknya komunitas Slackers, para pengguna Slackware, yang akan nongkrong di mana saja, mengungsi ke sana sini bagai makhluk nomaden. Di mana ada secuil lantai kosong di situ mereka berada. Di lorong-lorong kampus atau di mana saja, mereka aktif membahas ide, membuat program, dan mengekspresikan diri.

Atau, sharing LV, sang monologer terkemuka Makassar, yang bercerita tentang pengalaman hidupnya sebagai ‘pendatang’, berjuang menemukan jati diri sebagai orang Makassar yang sungguh bisa bangga dan membuat bangga, baik dirinya sendiri maupun orang yang menjadi saksi perjalanan hidupnya.

Di balik kisah sukses mini Pesta Blogger+ Makassar, ada tim dari AngingMammiri, yang sudah pontang panting ke sana ke mari untuk menyiapkan segala sesuatunya agar acara berjalan lancar.

Tim ini sangat kompak dan solid, sangat tau karakteristik teman satu timnya, dan yang paling penting, memiliki kepercayaan terhadap cara kerja rekan-rekannya. Mereka semua bagaikan deretan pelari estafet yang bisa saling mengoper tongkat tanpa harus panik, bahkan tanpa harus melihat, semua berlandaskan pada komunikasi yang sudah dibangun kuat. Tim ini, dengan antusiasmenya dan dengan kreativitasnya menuai banyak pujian, bahkan dari EO profesional sekalipun.

Tapi, bukan berarti mereka tidak bertemu kesulitan. Masalah kecil seperti urusan penempatan spanduk dan backdrop sempat membuat panik. Hal ini mungkin terdengar sepele dan mudah, tetapi di acara kemarin, panitia diingatkan kembali bahwa hal sekecil ini pun bisa berdampak besar. Salah meletakkan bisa menyebabkan spanduk dan backdrop tidak terbaca, atau hilang. Hampir saja acara ini berjalan tanpa backdrop dan spanduk.

Sempat pula ada hal lebih mendasar yang sempat mengancam gagalnya acara. Ternyata panitia sempat ‘down’ sekali karena terhalang kesibukan kantor, karena mereka sekarang sudah bukan mahasiswa lagi. Waktu yang pendek dan tenaga yang kurang, siapa yang tidak khawatir?

Ditambah lagi dengan sedihnya panitia bahwa pada awalnya, yang datang berkumpul hanya segelintir orang. Panitia sempat bingung mau dibawa ke mana acara ini.

Tetapi itulah kehebatannya, walau dengan sedikit orang, mereka bisa memilih orang yang benar-benar tepat untuk pekerjaannya. Selain itu mereka juga harus berani mengambil keputusan ‘menyimpan tenaga’, dan akhirnya ‘mengistirahatkan’ Iqko, sehingga ia tidak banyak membantu persiapan, dan lebih banyak siaga sebagai MC dan pengarah acara di hari-H.

Pengorbanan ini berbuah manis, karena Iqko pun muncul di Hari H, fresh dan mampu cuap-cuap 1 x 24 jam betulan! Bicara sebanyak itu, tanpa minum karena puasa, tanpa duduk karena harus mengitari seluruh area restoran supaya semua komunitas kebagian mic, selalu ceria walau sudah bercucuran keringat dan suara serak, selalu berkepala dingin menjadi moderator diskusi ketika panas hati sudah mulai memuncak, semuanya dilakukan tanpa masalah berarti.

Salut buat teman-teman AM! Terima kasih kepada semuanya yang sudah turun tangan di hari yang sibuk ini (kalau semua disebutkan di sini, sepertinya postingan ini tidak akan selesai-selesai haha). Terima kasih atas hari yang tak terlupakan. Sampai bertemu di pesta Blogger+ 2010 di Jakarta ya!

Blogshop Pesta Blogger+ 2010 Makassar

Dalam penyelenggaraan Blogshop Pesta Blogger+ 2010 Makassar, panitia bersama Maverick menggandeng AngingMammiri (komunitas blogger Makassar) sebagai panitia lokal. Tim dari AM yang ditunjuk menjadi seksi repot adalah Intan Baidoeri (Ketua Pelaksana Harian AM) dan Nanie (Community Liaison AM).

Rekan-rekan dari AngingMammiri agak pusing karena penyelenggaraan acara harus diurus dalam waktu kurang dari dua minggu. Waktu yang sangat sempit ini membuat Ntan dan Nanie menjadi panik.

Acara yang menyangkut banyak orang biasanya selalu menghadirkan bumbu-bumbu ketegangan, tak terkecuali Blogshop Pesta Blogger+ 2010 Makassar. Cerita memusingkan pertama adalah masalah venue. Tahun lalu, blogshop diselenggarakan di Universitas Hassanudin. Sayangnya, tahun ini Unhas tidak bisa dipakai untuk PB. Dengan semangat membara Ntan mencari alternatif venue, dan Speedy Learning Center menjadi pilihan menarik. Hore! Tapi, setelah dicek ke Pak Putu, Ntan kembali harus bercucuran air mata karena kapasitas SLC yang hanya bisa menampung 12-15 orang jelas tidak mencukupi. Di tengah kepusingannya, akhirnya teman-teman panitia dari AM mendapat angin segar. UNM ditawarkan menjadi tempat penyelenggara, dan pertemuan dengan Pak Amir yang baik hati akhirnya meredakan kepanikan mereka. ICT Center UNM memberi lampu hijau, dan blogshop bisa dilaksanakan disana!

Satu masalah sudah selesai, datang masalah lain. Untuk trainer blogshop, Fany dari dagdigdug.com sudah dipastikan datang, tetapi Mbak Fany tidak mungkin harus mengerjakan segala sesuatunya sendiri, jadi, co-trainer sangat dibutuhkan. Ntan tidak tahu siapa saja yang bersedia membantu, karena menjadi co-trainer membutuhkan komitmen khusus, dan tentunya bersedia repot. Untungnya, anak-anak AM sigap membantu. Dalam waktu singkat, sudah terkumpul tujuh nama yang siap menjadi bala bantuan di hari-H (nama-nama co trainer). Selain dapat pahala karena sudah mau membantu Ibu Ntan, bisa numpang tenar juga karena namanya masuk di daftar trainer. Lumayan kan. Hehe…

Masalah trainer akhirnya selesai pula. Tapi, anak-anak AM belum tahu siapa yang nanti akan diajar. Ternyata daftar nama-nama peserta blogshop belum masuk juga. Hahaha! Panitia lokal yang sudah diberi pesan untuk mengundang teman-teman pendidik akhirnya makin gencar bergerilya mengumpulkan siapa saja yang ingin ikut. Tidak hanya dari kalangan pendidik formal, pemilik taman baca dan rekan-rekan yang terlibat usaha pendidikan nonformal pun turut dihubungi. Pokoknya batas kuota 40 orang harus terlampaui. Susahnya mengumpulkan daftar peserta untuk blogshop sampai membuat Iqko, MC dari AM yang beken, bermimpi bahwa yang datang blogshop cuma lima orang. Untungnya itu hanya mimpi!

Sampai hari terakhir, pendaftar yang sudah menyatakan konfirmasi akan datang sebenarnya masih di bawah kuota. Ajaibnya, saat hari H, peserta berbondong-bondong datang sampai kapasitas blogshop overquota. Yang tidak kebagian komputer pun akhirnya membuka laptop dan berbagi meja dengan teman-teman lainnya. Suhu ruangan menjadi agak hangat karena tempat blogshop terisi penuh. Untungnya pendingin ruangan masih bertahan, dan bandwidth dari ICT Center UNM sanggup mengakomodasi puluhan orang yang mengakses internet secara bersamaan ini.

Ada catatan menarik menyangkut peserta blogshop kali ini. Para peserta ternyata berasal dari beragam usia, latar belakang, dan dengan kemampuan penggunaan komputer yang beragam. Ada mahasiswa jurusan komputer yang sudah jago menggunakan internet tapi belum tahu kalau blogging mau menulis apa. Menurutnya, yang sulit adalah memaksimalkan informasi apa yang didapat di internet, lalu berbagi, dan kemudian berbuat. Ada juga seorang ibu-ibu yang jarang menggunakan komputer, bahkan di rumah bacanya hanya ada mesin tik yang sudah tua. Tapi, keterbatasan tidak menghalangi, karena si ibu ternyata pantang menyerah. Berbekal telepon genggamnya, ia berubah menjadi pendekar GPRS, dan akhirnya sekarang akrab dengan Facebook.

Tingginya penetrasi internet melalui telepon genggam merupakan salah satu fenomena unik di Indonesia. Dalam blogshop ini Fany juga memberi contoh-contoh platform blog yang dapat diakses melalui telepon genggam spt dagdigdug dan wp.com.

Tapi mungkin teman-teman masih beranggapan bahwa ngeblog itu harus panjang, canggih, dan melalui proses mental yang rumit, sehingga tidak enak kalau dilakukan melalui telepon genggam. Di sinilah peran media sosial sebagai jembatan sharing teman-teman blogger, karena penggunaan media sosial dianggap lebih kasual dan lebih bebas, sehingga sharing melalui platform ini dianggap lebih nyaman. Ini mungkin adalah contoh keunggulan media sosial, dibandingkan dengan blog. Dengan kalimat-kalimat pendek, kita sudah bisa menjangkau banyak orang.

Semoga teman-teman blogger dapat melihat bahwa sharing melalui blog tidak harus dibawa sulit dan rumit. Berbagi dapat menggunakan media apa saja. Bila yang ingin disampaikan lebih cocok menggunakan bahasa yang sederhana dan nonformal, tidak ada batasan untuk menulis dan berkreasi. Blog hanya alat, tulisan kita lah yang membuatnya menjadi medium yang kaya arti.

Blogshop berjalan lancar, dan para peserta terlihat menikmati rangkaian acara. Teman-teman peserta blogshop yang sekarang sudah merintis jalannya sebagai blogger pulang dengan wajah-wajah ceria, tentunya setelah sesi foto yang rusuh. Tak lupa teman-teman dari blogshop Pesta Blogger+ 2010 merekam video salam perpisahan, sekaligus mengundang teman-teman blogger nusantara untuk hadir pada acara puncak Pesta Blogger+ 2010 tanggal 30 Oktober nanti di Jakarta.

Sementara itu, Ntan, Nanie, bersama teman-teman panitia dari AM bisa tersenyum sebentar di belakang, karena blogshop Makassar sukses besar!

Bagaimana cerita di balik layar mengenai mini PB di Dapur Makassar? Tidak hanya senyum dan tawa saja yang menghiasi acaranya. Tentunya, banyak kehebohan juga terselip disana. Ikuti cerita lanjutannya di posting berikutnya!

Kebutuhan Primer Para Netizen

Kebutuhan primer adalah kebutuhan pokok (primer) yang dibutuhkan oleh manusia. Kebutuhan manusia yang terus meningkat menyebabkan ilmu pengetahuan dan teknologi juga semakin meningkat. Dan seperti yang kita ketahui bersama, kebutuhan pokok manusia adalah sandang, pangan dan papan.

Jaman sekarang, kebutuhan primer bukanlah hanya sekedar sandang – pangan – papan. Tetapi sudah berkembang menjadi 5 kebutuhan, yaitu: sandang – pangan – papan – bandwith – perangkat komunikasi seluler. Ide ini muncul dari obrolan ga penting saat kumpul-kumpul bareng teman-teman ID-GMAIL di kawinan NugiGolda 2 hari yang lalu.

Benar juga sih, hari gini, terutama dengan meningkatnya kebutuhan penggunaan internet, maraknya social media di mana-mana, ga punya bandwith yang cukup? Heuh, rasanya kayak kembali ke jaman batu :D hehehe.. Saya sendiri, pasti menenteng macbook white tercinta saya ke mana-mana, lengkap dengan modem broadband. Jadi bisa online kapan saja, di mana saja, yang penting ada colokan dan jaringan operator yang simcard-nya ada di dalam modem saya :) Bahkan saat “dibuang” untuk “tugas negara” di pulau terpencil nun jauh itu pun, saya tetap nekat membawa modem saya, dengan harapan tetap bisa terkoneksi internet. Walaupun akhirnya harus nongkrong di bawah BTS demi koneksi yang proper. Wakakakak :D

Continue reading “Kebutuhan Primer Para Netizen”

SOLO: Sharing Online Lan Offline (Day 1)

SOLO, Sharing Online Lan OfflineWeekend kemarin saya menyempatkan diri ke Solo. Kalau di TripIt, Solo dinamakan sebagai Surakarta. Ya, kota yang dikenal luas dengan nama Solo ini, sebenarnya nama aslinya adalah kota Surakarta. Di Indonesia, Surakarta merupakan kota peringkat kesepuluh terbesar (setelah Yogyakarta). Sisi timur kota ini dilewati sungai yang terabadikan dalam salah satu lagu keroncong, Bengawan Solo.

Lalu ngapain saya ke Solo? Jadi begini, tanggal 5-6 Juni 2010 kemarin, komunitas blogger Bengawan Solo mengadakan acara yang bertajuk SOLO: Sharing Online Lan Offline. Acara ini merupakan ajang pertemuan blogger dan pengguna aktif teknologi informatika dengan masyarakat luas yang membutuhkan teknologi serupa untuk meningkatkan kualitas hidup bersama. Banyak kelompok perajin dan masyarakat yang sejatinya bisa lebih cepat mengembangkan diri, usaha dan komunitasnya dengan menggunakan internet, namun masih terkendala banyak sebab. Melalui diskusi-diskusi di forum Sharing Online Lan Offline inilah, banyak pihak diharapkan bisa saling menginspirasi.

Saya tiba di Solo jam 3 subuh, hari Sabtu, tanggal 5 Juni 2010. Di subuh itu, kota Solo masih sepi. Kendaraan yang saya tumpangi membelah jalan Slamet Riyadi, mencari Graha Solo Raya yang akan menjadi tempat dilaksanakannya acara SOLO: Sharing Online Lan Offline ini. Setelah menandai letak Graha Solo Raya, saya dan rombongan pun mencari tempat untuk sekedar meletakkan kepala dan tubuh yang telah duduk di atas kendaraan selama 12 jam lamanya ini.

Continue reading “SOLO: Sharing Online Lan Offline (Day 1)”