Kemarin, tanggal 5 Nopember 2007, adalah hari libur se-Sulawesi Selatan hehe. Kenapa? Karena ada pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan untuk periode 2008 – 2013. Proses kampanye sebelumnya penuh dengan peperangan slogan dan janji-jani semata. Kemarin adalah harinya di mana rakyat Sulawesi Selatan berpesta demokrasi harus menentukan siapa pemimpin Sulawesi Selatan untuk 5 tahun mendatang.
Pada surat keterangan yang menyertai kartu pemilih, di situ ditulis bahwa waktu memilih adalah jam 07.00 – 13.00. Saya terjaga dari tidur sekitar jam 9 atau 10 (sudah lupa hehe), lalu segera siap-siap karena ternyata kakak saya sudah siap mau ke TPS.
Saya empat chatting sama tetanggaku, Ary, tanya2 apa dia sudah ke TPS dan bagaimana suasananya. Ternyata Ary sudah ke TPS dari jam 8 pagi tadi dan suasananya masih sepi. Mungkin karena masih pagi, belum pada bangun.
Kartu Pemilihku :)
Tepat jam 11 saya ke TPS 15 di jalan Pelita Raya Tengah dengan kakak saya, ternyata masih sepi. Saya cukup heran karena ini sudah jam 11 yang notabene juga tinggal 2 jam lagi habis mi waktu memilih.
Pas daftar sempat tanya-tanya sama petugasnya (duh tp lupa tanya namanya), “Pak, banyak mi orang yg datang tadi?”. Trus dijawab sama petugasnya, “Belum. Ka dari tadi sepi-sepi begini ji.” Lalu saya tanya berapa orang yang terdaftar di TPS, dia bilang sekitar 300 orang yang terdaftar di situ, tapi yang datang hingga jam 11 tadi itu baru 78 orang.
Entah ada apa ya?
Apa karena kartu pemilih yang tidak terbagi secara rata? Saya sudah dapat kartu pemilih ini dari minggu lalu. Tapi ada beberapa teman saya tidak menerima kartu pemilihnya hingga hari pemilihan ini. Tetapi yang aneh juga, ada beberapa teman saya justru punya dua kartu pemilih. Disebut-sebut di koran bahwa warga yang sudah meninggal masih dikirimkan kartu pemilih. Nah kalau begini, siapa gerangan yang patut disalahkan?
Sungguh aneh, oleh karena tidak meratanya pembagian kartu pemilih untuk PILKADA Sulsel ini, seakan-akan sebagian warga tidak diberi hak untuk turut memilih kandidat kesayangannya dan dipaksa untuk Golput :(
Yah kembali ke cerita PILKADA, akhirnya saya melanjutkan ke dalam, ambil kertas suara, pergi ke tempat yang disediakan, coblos nomer yang diinginkan, lalu masukkan kertas suara ke dalam kotak suara.
Dan terakhir, coblos kelingking ke tinta yang menurut saya agak catchy :p ijo metalik! Hehehe..
Kartu suara yang masih belum terbuka
Kartu / surat suara yang siap dicoblos.. :D
Jariku ijo metalik!! Huhuy! Tanda pelaksanaan kewajiban sebagai warga Sulawesi Selatan yang baik hehehe
Demikian cerita saya tentang PILKADA kemarin, saya bersyukur menggunakan hak suara saya untuk turut berpesta demokrasi dan menjadi warga Sulawesi Selatan yang baik hehehe..
Satu hal lagi, hingga akhir hari kemarin, hasil QUICK COUNT yang beredar berbeda-beda. Entah yang mana harus dipercaya..
Lembaga Survei Indonesia :
Amin/Mansyur : 1.201.518 (45,51%)
Azis/Mubyl : 602.858. (22.83%)
Syahrul/Agus : 835.848 (31,66%)
Lingkaran Survei Indonesia :
Amin/Mansyur : (37,16%)
Azis/Mubyl : (22.14%)
Syahrul/Agus : (49,70%)
Jadi, yang mana sebenarnya yang dapat dipercaya? Sebab media Tribun Timur yang dijadikan patokan untuk berita tentang PILKADA ini pun benar-benar kontradiktif! Berita sebelumnya menjagokan salah satu pasangan, lalu berita setelahnya menjagokan pasangan calon gubernur lainnya.
Yah, kita tunggu 10 hari lagi, katanya 10 hari lagi akan ada hasil resmi dari KPU.
Valid? Hanya Tuhan yang tahu..
Dapat 2!? Saya nda dapat biar 1 :( Satu rumah nda ada yang dapat! Gila neh pemerintah…
inilah salah satu akibat bila kita tidak memiliki prujuk utama utk kependudukan, jumlah penduduk tidak pernah jelas….sehingga terkait dengan PILKADA/PEMILU tidak meratanya kartu pemilih sangat2 lumrah untuk terjadi
Itu identitasnya jelas banget. Entar 4 hari lagi pas ultah bisa ngirim parcel :-)
Btw, ati-ati dengan ID Fraud. Mungkin ada baiknya NIK, tanggal lahir dan alamatnya disamarin/di blur.
Sekian hasil bacaan blog hari ini.
Sorry maksudnya 8 hari lagi.
Masak ngitungnya 11-7=4, bukan 15-7=8.
Kebiasaan MM-DD, bukan DD-MM.
Uwie: Wah jangan-jangan pemerintah tahu pilihanmu dan…. *gosip mode on* hehehe
Feha: Tapi masalahnya orang2 yg ga dapat kartu pemilih itu waktu pemilihan presiden dapat kok.. Kok datanya bisa beda gitu ya?
Awi: Hehehe sudah saya blur.. thanks peringatannya yah :D Males buka-buka GIMP seh :P
ah
pak tua ama si kumis sama2 produk golkar
yang satunya kurang menjanjikan
*sigh*
tintanya kok beda ya ma disini…..lucu ijo gitu….kreatif juga…apa smuanya bgitu…..?!?
Mengapa di Jakarta nggak pakai tinta ijo genjreng itu yah..bosen kalo ungu trus..hihihihi..
makan makan :D
kemaren baca dimana, katanya suda pasti syahrul/agus yg menang ya?
hmm, pilkada sulsel..
di jakarta yang katanya ibukota aja bnyk suara yg tdk terdaftar. tak heranlah kalau di tempat lain begitu juga.
ternyata pilkada sulsel juga tidak luput dari aksi anarkis.numpang lewat ya……………….
kidy: yah gimana yah.. *cumabisapasrahsamakeadaan
mpie: ga tau kalau semua TPS kayak gitu.. mestinya sih seragam.. hehehe tapi warnanya jadi biru tua kok ternyata setelah 4 jam kemudian :D
deesiey: iya ya.. merah gitu sekali-kali.. haha atau pink :D
ale: makan-makan apa hayo :D
dodi: iyah tapi resminya baru kemarin tgl 16 nov.. yah wish for the best lah..
jamal: benar kok.. aksi demo bener-bener tidak mencerminkan demokrasi.. :(
uuuuhhh ngantuk deh. pilkadanya keliru, masak ada toh temanku kartuna 3 biji.. :)