Hari Valentine (Valentine’s Day) jatuh pada setiap tanggal 14 Februari. Ada yang merayakannya, ada yang tidak merayakannya. Ada yang pro, ada yang kontra. Semua tentu punya alasan. Tetapi itu semua kembali kepada diri masing-masing. Tidak usah ikut-ikutan apa kata orang lain, tidak usah terpengaruh dengan pikiran orang lain.
Di Jepang, hari Valentine sudah muncul berkat marketing besar-besaran, sebagai hari di mana para wanita memberi para pria yang mereka senangi permen cokelat. Namun hal ini tidaklah dilakukan secara sukarela melainkan menjadi sebuah kewajiban, terutama bagi mereka yang bekerja di kantor-kantor. Mereka memberi cokelat kepada para teman kerja pria mereka, kadangkala dengan biaya besar. Cokelat ini disebut sebagai Giri-choko, dari kata giri (kewajiban) dan choco (cokelat). Lalu berkat usaha marketing lebih lanjut, sebuah hari balasan, disebut “Hari Putihâ€(White Day) muncul. Pada hari ini (14 Maret), pria yang sudah mendapat cokelat pada hari Valentine diharapkan memberi sesuatu kembali, sebagai jawaban kepada para wanitia.
Banyak yang menyangka bahwa hari ini khusus bagi mereka yang berpacaran, atau sudah berpasangan. Beberapa pendapat negatif menuduh bahwa ini adalah hari bagi para pasangan untuk melakukan ritual “ranjang”. Doh.. betapa pendapat yang sesat, hehehe..
Kemarin saya sempat nonton film yang dikhususkan untuk hari ini. Judulnya sesuai dengan harinya, Valentine’s Day. Awalnya partner nontonku ini meragukan film ini. Katanya terlalu banyak artis terkenal yang bermain di dalamnya. Iya sih, sebutlah Anne Hathaway, Sandra Bullock, Taylor Swift, Jessica Alba, Jessica Biel, Aston Kutcher, Queen Latifah, dan sederet nama pemain film beken lainnya.
Di film Valentine’s Day ini diceritakan tentang bagaimana cinta dan kasih sayang dapat diapresiasi dan dibagikan kepada semua orang. Hari Valentine tidak hanya untuk sepasang kekasih yang sedang dibakar oleh api asmara, tidak hanya untuk seorang pemilik toko bunga yang baru saja melamar kekasihnya, tetapi juga milik seorang ibu yang rela jauh-jauh terbang selama 14 jam hanya untuk menemui anaknya, juga milik seorang pramugari yang naksir pada salah satu penumpangnya, juga milik seorang anak kecil yang kagum pada gurunya, juga milik sepasang kekasih yang berkelamin sama, bahkan milik seseorang yang sangat anti pada hari Valentine!
Di film ini, digambarkan bahwa hari Valentine bukan hanya hari kebahagiaan di mana semua orang merayakan cinta dan kasih sayang. Tetapi di antara mereka yang berbahagia, ada juga yang merasakan putus cinta di hari yang sama. Beberapa akan menemukan cinta dalam hubungan mereka, dan yang lain akan merasakan patah hati untuk mengakhiri suatu hubungan. Itulah cinta, itulah kehidupan, dan itulah kenyataan.
Film ini bisa dikelompokkan dalan genre drama komedi. Ceritanya sederhana, tidak ada adegan yang membutuhkan pemikiran panjang. Simpel dan banyak humornya. Lumayan untuk relaksasi otak selama 6 hari sebelumnya dipakai dan dibuat kusut. Yang menarik adalah, adegan serta tokoh-tokoh di film ini, secara tidak sengaja mereka saling berhubungan satu sama lain. Selain ceritanya yang penuh komedi, hal ini yang membuat film ini lebih menarik saat ditonton :D
That’s all, folks! :P
lagi theme songnya juga keren2… I like it…
lho, hampir seperti Love Actually, donk?? O_o
arul: ah iya theme songsnya emang keren2 :D
ocha: ho oh banyak yang ngomong kek gitu.. tapi kalau utk menikmati bukan utk mengkritik, filmnya menghibur kok haha ..palagi disela2 ceting *wink*
yah, keduluan neng ocha komennya :D
lho, hampir seperti Love Actually, donk?? O_o