Tunggu dulu, apa itu PTT? Hehehe pasti ga semua tau apa itu PTT. Bukan, bukan Push To Talk hehehe.. PTT itu adalah Pegawai Tidak Tetap.
Jadi begini, semua dokter / dokter gigi yang baru lulus itu biasanya pergi tugas ke daerah terpencil atau sangat terpencil di pelosok Indonesia. Dulu, PTT ini adalah hal wajib dilakukan oleh para dokter / dokter gigi agar bisa diberikan Surat Izin Praktek (SIP). Juga wajib dilakukan sebelum apply PNS atau mau sekolah lagi, atau ingin melamar menjadi dokter / dokter gigi di suatu instansi atau rumah sakit.
Sekarang?
Sekarang sudah lebih dimudahkan. PTT sudah bukan menjadi hal wajib bagi para dokter / dokter gigi baru lulus. Mereka sudah bisa buka praktek dengan syarat harus lulus tes kompetensi kedokteran / kedokteran gigi yang disahkan oleh Kolegium Kedokteran / Kedokteran Gigi Indonesia. Dan setelah lulus tes itu, sertifikat kelulusan tes tersebut merupakan salah satu syarat untuk mengurus Surat Tanda Registrasi Dokter / Dokter Gigi yang disahkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia. Setelah mempunyai Surat Tanda Registrasi (STR) Dokter / Dokter Gigi, maka tiap dokter / dokter gigi sudah bisa mengurus Surat Izin Praktek (SIP) di bawah rekomendasi IDI atau PDGI setempat.
PTT tetap menjadi pilihan bagi mereka yang ingin menabung untuk membangun tempat praktek, atau bagi mereka yang ingin melanjutkan sekolah, maupun bagi mereka yang ingin menjadi PNS.
Oke oke, jadi kenapa saya ngalor ngidul tentang PTT ini? :D :D
Nah, sekarang, status saya ini sedang PTT hehehe. Baru saja diterima untuk periode September 2008 ini, selama 12 bulan alias 1 tahun.
Di mana? Di Propinsi Kepulauan Riau, Kabupaten Bintan.
*gubrak* jauh amat.. pyuh pyuh, don’t ask me.. *mata berputar-putar jika memikirkan*
Maka awal bulan September kemarin, berangkatlah saya dari Makassar menuju kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Dengan menggunakan Lion Air, transit di Jakarta, lalu sambung lagi dengan menggunakan Sriwijaya Air dengan rute Jakarta – Tanjung Pinang. Selama perjalanan saya sukses harus membayar sejumlah rupiah sebab bagasi yang saya bawa lebih dari yang diperbolehkan oleh dua maskapai penerbangan tersebut. Huah.. Namanya juga pindahan untuk jangka waktu 1 tahun. Syukur-syukur saya nggak bawa seluruh kamar saya hehehe :D
Tiba di Tanjung Pinang, saya dijemput oleh junior saya di FKG yang kebetulan tinggal di sana bersama suaminya (yang kebetulan senior saya di FKG). Namanya Mitha dan Kak Syawal. Turun dari pesawat, saya dikagetkan oleh keduanya yang ternyata telah menunggu di bawah pesawat. Kak Syawal ini ternyata Kepala Kesehatan AURI, hahahaha.. Nggak heran dia punya permit untuk menjemput sampai di bawah pesawat gitu :D Duh saya serasa tamu dari manaaaa gitu yang langsung dijemput di bawah pesawat. Untungnya nggak ada karpet merah hihihihi..
Setelah dari airport, saya kemudian diantarkan ke hotel Bintan Harmoni, tempat saya tinggal sementara. Tarifnya lumayan murah, Rp 110.000,- dengan fasilitas kamar pake AC, tempat tidur king size (tapi bukan spring bed hehehe), ada TV, shower dengan pilihan air panas kalau mau mandi, dan kamarnya cukup luas. Cuma gak termasuk makan pagi.
Setelah naruh barang di hotel, saya kemudian diajak makan di Rumah Makan Sei Enam Seafood Pantai Teluk Keriting, di dekat pantai Sri Bintan. Di sana saya mencoba makanan khas dari Bintan, yaitu Gonggong.
Hah? Apa itu??
Gonggong, sekilas saya mendengarnya kemudian menyangka bahwa ini makanan ada hubungannya dengan daging anjing *huek*, tapi ternyata sama sekali tidak ada hubungannya dengan anjing. Entah kenapa dikatakan “gonggong”, makanan ini ternyata adalah siput laut yang punya rumah kayak keong itu. Disajikan dengan saus yang lumayan enak.
Bentuknya? Jangan tanya. Awalnya saya merasa geli melihat hidangan siput laut tersebut. Untuk memakannya, diperlukan tusuk gigi untuk menarik kaki siput tersebut keluar dari cangkangnya. Cara menariknya pun harus melingkar mengikuti rumah cangkang si siput tersebut. Kalau ditarik horisontal begitu saja, isinya akan putus dan kita terpaksa harus korek-korek lagi.
Waktu saya mencoba untuk mengeluarkan isi si siput itu, pertamanya masih agak geli untuk memasukkannya ke dalam mulut. Tapi rasa ingin tahu akan rasa Gonggong ini lebih tinggi. Maka jadilah saya melahap Gonggong yang pertama.
Rasanya? Kayak makan tude hahaha.. Dan saya taruh saus banyak-banyak jadi tampang sebelum masuk mulut, Gonggong tersebut tidak terlihat menggelikan :D
Pulang dari makan malam itu, saya dibawa berkeliling kota Tanjung Pinang, yang ternyata tidak terlalu besar. Jalanan yang berbukit-bukit mengingatkan saya pada kota Pare-pare di Sulawesi Selatan. Jalanan ada yang naik dan ada yang turun. Untuk mengelilingi kota tersebut hanya butuh waktu 30 menit. Kota Tanjung Pinang nggak punya mal, jadi jangan berharap untuk mencari Starbuck ataupun sekedar ingin mencicipi pizza keluaran Pizza Hut terbaru. Bioskop 21 pun gak ada. Kata Mitha, mereka harus nyeberang ke Batam untuk merasakan empuknya kursi bioskop. Dan fastfood terkenal, satu-satunya yang ada ialah Kentucky Fried Chicken (KFC). Tempatnya pun secuil, dan merupakan gedung tersendiri.
Satu lagi, tiap hari pasti ada pemadaman bergilir selama 6 jam dengan jadwal pemadaman yang tidak diketahui bersama :D :D
Jadi?
Yah begitulah.. Saat ini saya sedang morat-marit berusaha untuk bisa posting. Dengan berbekal koneksi seadanya, saya memaksakan untuk bisa posting blog ini ehehe.
Besok saya akan posting lanjutannya yah! :D
Walagh, asik bener dijemput sampai dibawah pesawat, berasa kayak pake pesawat pribadi pasti :D Pemadaman bergilir selama 6 jam? Wadhuuuuh beli Genset aja Buuu! Semoga semakin sukses ditempat baru ^^
Semoga Sukses
Amin …
Selamat bu atas pengabdiannya. Jadi kapan praktek dengan ikan hiu di tengah laut?
wah met berPTT Yah, Ra! Sukses selalu kamu di sana!
Gonggong aku pernah makan di Bali, enak hehehehe…
selamat ber PTT ria yah…
12 bulan akan cepat berlalu kok,
selamat datang di dunia pns deh ra! cuman jangan sampai nantinya jika iseng ikut pemilihan putri indonesia 2009, akan muncul seorang juara putri persahabatan dan lingkungan hidup berprofesi dokter gigi dengan membawa nama propinsi riau, bukan sulsel lagi hehe
wew…. welcome to the jungle ….. :)
semoga betah di dunia baru …… :)
walaupun di pengasingan…tp kalo ada koneksi internet dan makanan yang cukup pasti tetap bisa hidupkan bu. :D
Semangatttt…!!!
Rara ikut PTT untuk nabung buat nikah…
selamat ya ra, bintan ma enak katanya terpencil tapi dekat singapore bahkan ada akses langsung dr sing, ada tempat wisata khusus orang sing…sukses2…
Wellcome to kepri
ditunggu kehadirannya di Kick Andy, drg.Apung. :))
tanjung pinang ohh tanjung pinang
*punya pengalaman buruk*
semangat yah bueRRRRRR
sukses ya raa
biasanya tuh PTT mirip2 KKN lah…
tapi kayaknya gak kampung2 amat yah mbak rara..?
btw, setelah makan tuh gonggong, apa nda menggonggong jie…:P
Sambil posting, sambil ngeplurk :D hihihi dan sekarang tepar… ceped sembuh ya, sist :D mwaaaa
bulan lalu saya ke bintan, di resto jepang disuguhi gonggong. wuihhhhhhhhhhhhhh nikmat.
sukses buat bu dokter….
ntar sekalian ke pulau belitong :D
sukses yah, ayo kamu pasti bisa
dan jangan lupa mendokumentasikan semuanya :)
kali-kali ajah bisa jadi satu buku tersendiri :)
wah masih mending jadi PTT pegawai tidak tetap dari pada jadi TTP tidak tetap jadi pegawai *makkala*wahahaha
Mhimi pendatang baru neh mau kenalan ama ibu RT angin mamiri, jangan lupa jjs ke blognya mhimi yah…
semoga tetap semangat ya mba ^_^
Gak ada mall, gak ada bioskop tambah pemadaman lagi
waduh bener2 harus cari hiburan lain biar nda bete
Wah jauhh..
Eiya, congrats.. Semoga betah ya Rak!
Salam kenal dari kami, beritanya :http://www.ujungpandangekspres.com/view.php?id=20037
Nice site, seneng banget bacanya!
mata mau masuk memata-matai tulisan di sini. hehehe
PTT cape deh….
ha… ha….
aga karebanya adminna angingmammiri
di sana ada ptt kah? saya kira di mks ji. ada trayek sentral-daya, sentral- sungguminasa dll, yang lazim itu kampus 05, turun di cendrawasih
anti spam-nya : monyet :p *gue banget* hehehe.
sukses terus ya, Ra… :)
semangat!!!.. ayo explore explore lagi hehehe
Wah, telat baca!
Tanjung Pinang bukannya terkenal sama makanannya yang enak-enak? Minimal, almarhumah omaku pernah cerita.
Oh iya, masih untung ada KFC, di sini kagak ada, hiehehe. Tapi kalau pas lagi masak ayam terus dapat pemadaman, jadi gimana, ya…?
Ayo, lanjut!
goodluck ya….bye…bye…
Bu RT, maaf lahir batin ya.
Maaf gak bisa ikut kopdar. I was so so so so busy..
Selamat bu atas pengabdiannya. Jadi kapan praktek dengan ikan hiu di tengah laut?