Surviving Your Schedule

Do you ever get to the end of your day and think “Did I accomplish anything today?” Where does all the time go?

If you don’t master your schedule, it will master you. Here are three suggestions from the Bible for reducing the stress of your schedule:

Line up your priorities. Obviously, you don’t have time to do everything. You must make choices. You must decide what’s really important and what isn’t. Take some time to consider the direction of your life.·

“It is stupid to waste time on useless projects” (Proverbs 12:11 TEV).·

“You may make your plans, but God directs your actions” (Proverbs 16:9 TEV).

Lighten up your attitude. Do you really have to do everything on your to-do list? No one is holding a gun to your head. A lot of your stress is self-imposed. The Bible says that God gave us humor as a stress reliever.

* “Worry weighs a person down; an encouraging word cheers a person up” (Proverbs 12:25 NLT).

* “A relaxed attitude lengthens life; jealousy rots it away” (Proverbs 14:30 NLT).

* “A cheerful heart is good medicine, but a broken spirit saps a person’s strength” (Proverbs 17:22 NLT).

Look up to God. Stress is always a warning light that you’ve taken your focus off God and are looking at your problems from your limited viewpoint. I believe the single greatest cause of stress is this: We take ourselves too seriously and we don’t take God seriously enough!

Need more time in your schedule?

* “Fear of the Lord lengthens one’s life, but the years of the wicked are cut short” (Proverbs 10:27 NLT).

* “Those who fear the Lord are secure; he will be a place of refuge for their children” (Proverbs 14:26 NLT)

God bless! :)
Happy Sunday, friends!

Kisah Sedih di Puskesmas Tambelan

Ada sesuatu yg bikin miris pagi ini :(

Sebelumnya saya nginfoin kalo di Puskesmas Tambelan itu ada UGD 24 jam-nya dan ruang rawat inap. Lumayan lah walau tidak selengkap rumah sakit.

Subuh tadi jam 2, masuk seorang ibu yg ingin melahirkan. Diterima di UGD. Dan didampingi oleh bidan dan beberapa perawat untuk membantu persalinan.

Sampai pagi tadi, anaknya belum lahir juga. Keluarga besarnya banyak yang datang.

Ternyata anaknya ga bisa keluar. Awalnya baru keluar kepalanya. Kemudian setengah badannya, lalu gak bisa lagi keluar. Sampai jam 8 pagi tadi keadaannya masih demikian. Bayinya besar, susah melewati jalur persalinan normal.

Dalam kasus seperti ini, harusnya dicaesar saja. Tapi apa daya, peralatan dan tenaga puskesmas tidak memadai :( jadilah ibu itu “dipaksa” melahirkan secara normal.

Jam 9 lewat 10 menit tadi, akhirnya bayi tersebut berhasil dilahirkan. Tetapi sudah terlambat, sang bayi sudah tak dapat diselamatkan lagi. Beratnya 5 kg.

Menurut staf puskesmas, hal ini sering terjadi, dan mereka harus merelakan kepergian anak2 yang tidak bisa ditolong :(

Di pulau seterpencil ini, di mana kapal hanya 2x sebulan dengan jarak tempuh 24 jam, tidak ada yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan sang bayi ;(
Mau dilarikan ke rumah sakit di Tanjung Pinang pun tidak bisa karena kendala transportasi.

Bagi mereka yang punya duit lebih, mungkin sebelum kelahiran akan bersiap2 melahirkan di Tanjung Pinang sana. Tapi bagi mereka yang duitnya pas-pasan, puskesmas lah yang menjadi harapan satu-satunya.

*sedih*

PTT (Pegawai Tidak Tetap) -part 2-

Sebelumnya saya minta maaf, blog jadi jarang terupdate hehehe.. Yah maklum, setelah menginjak lokasi PTT, ternyata sinyal yang ada hanya GSM saja. GPRS ada sih tapi kata orang Indosat masih numpang di jalur voice, jadi ya gak secepat di kota-kota besar gitu lho :P Blackberry-ku pun ngos-ngosan mencari sinyal sampai baterainya cepat panas. Yah untung lah saya memakai blackberry, jadi masih bisa terima email dan sedikit browsing kalau perlu, minimal Y!M lah hehehe.

Ok, saya lanjut cerita saya. Terakhir postingan saya tentang PTT ini, waktu hari pertama saya baru tiba di Tanjung Pinang – Bintan. Nah ini keesokan harinya, saya dan adik kelas saya, Ermyta, pergi ke Dinas Kesehatan Propinsi Kepulauan Riau untuk melapor. Saya melapor untuk memberitahukan bahwa saya sudah tiba di propinsi tersebut untuk melaksanakan tugas PTT. Ternyata rombongan para dokter / dokter gigi PTT yang sama-sama bertugas di Kepulauan Riau hari itu sudah berangkat ke lokasi masing-masing. Dapat sedikit teguran hehehe :P

Setelah sedikit mendengar “ceramah” pegawai yang saya temui di Dinas Kesehatan Propinsi Kepulauan Riau tersebut, saya pun dikasih surat pengantar untuk melapor ke Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan. Untungnya sih, kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan ini berada kota Tanjungpinang juga. Tidak seperti kantor Dinas Kesehatan kabupaten-kabupaten lainnya dalam propinsi Kepulauan Riau ini, harus menempuh sekian jam naik kapal untuk ke kantor dinas-nya. Misalnya kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun yang berada di kota Tanjung Balai, harus naik kapal ferry ke Tanjung Balai selama 4 jam.

Oh iya, sebelum meninggalkan kantor Dinas Kesehatan Propinsi Kepulauan Riau, saya disuruh menandatangani NOTA KOSONG! Saya sempat terperangah, mengapa saya harus menandatangai nota kosong ini? Tapi saya malas cari masalah dan berdebat, ya sudah saya tandatangani saja. Bentuk nota kosong tersebut saya kenali, soalnya saya harus menandatangani nota yang serupa ketika saya menerima uang jalan + uang pengganti tiket pesawat dari Makassar ke Tanjung Pinang. Ketika saya cerita ke beberapa teman saya yang juga sedang PTT di Kepulauan Riau (tapi mereka mulai dari periode bulan Juli 2008, saya bulan September 2008), seharusnya saya menerima sejumlah uang lagi untuk transportasi ke kabupaten lokasi PTT saya. Wah, ada yang ga beres di sini *geleng2 kepala*

Kemudian saya pun ke kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, masih diantar oleh Ermyta. Di sana saya bertemu langsung dengan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, Bpk. Puji, kemudian diarahkan untuk berurusan dengan bagian Biro Kepegawaian Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan. Saya kemudian menerima surat tugas yang menyatakan bahwa saya ditugaskan di Kecamatan Tambelan. Sebelumnya saya sudah mendengar sedikit isu-isu bahwa Tambelan itu adalah sebuah pulau yang sangat jauh dan sangat terpencil di Kabupaten Bintan, serta merupakan daerah kecamatan yang paling jauh dari Kabupaten Bintan. Alamak!

Masih di kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, di sana saya diminta untuk menyetor fotokopi rekening giro untuk kepentingan transfer gaji dan insentif yang akan saya terima mulai bulan depannya. Juga fotokopi ijazah Dokter Gigi, surat Sumpah Dokter Gigi, dan Transkrip Nilai, serta foto 3 x 4 sebanyak 2 lembar. Ketika mengurus, saya bertemu dengan salah satu pegawai Dinas yang bernama Rama Agustian. Ternyata dia merupakan salah satu dari staf Puskesmas Tambelan yang sedang tugas belajar di Tanjung Pinang. Dia langsung ngajak ngobrol banyak ketika mengetahui bahwa saya ditugaskan di Puskesmas Tambelan.

Dia lalu bercerita banyak mengenai Tambelan, dan memberikan informasi yang sangat lengkap (menurut saya) sebagai gambaran buat saya seperti apa di Tambelan itu. Terus terang mendengar nama Pulau Tambelan pun saya baru kali ini.

Beberapa informasi tentang Pulau Tambelan yang saya ketahui dari Rama, yaitu:
– Pulau Tambelan merupakan kecamatan yang paling jauh dan terpencil di Kabupaten Bintan.
– Jumlah penduduk di Kecamatan Tambelan hanya sekitar 4.000 jiwa.
– Penduduknya hidup tidak terpisah-pisah dalam kecamatan tersebut. Maksudnya, jarak antar rumah itu berdekatan satu sama lain.
– Letak pulau Tambelan sebenarnya lebih dekat dengan Kalimantan Barat. *huah*
– Transportasi ke pulau Tambelan hanya melalui jalur laut, alias naik kapal. Kapal yang ada pun bukan kapal seperti kapal Pelni, melainkan kapal perintis. Kapal perintis itu sejatinya adalah kapal barang yang dipakai untuk mengangkut orang hehehe.. Jadi bayangkan saja lah pasti tidurnya di dek tuh hehehehe.
– Jarak tempuh dari kota Tanjung Pinang ke pulau Tambelan dengan menggunakan kapal perintis, adalah 22 – 24 jam lamanya.
– Frekuensi kapal perintis ke / dari Tambelan, sekali dalam 12 hari. Maka dalam 1 (satu) bulan hanya 2 (dua) kali.
– Ada kapal penumpang yang ke / dari Tambelan, namanya KM. Gunung Bintan. Tapi lamanya 24 – 26 jam, dan hanya 1 (satu) bulan sekali.
– Di pulau Tambelan, listrik hanya hidup pada pukul 18.00 – 06.00 pada hari Senin – Sabtu. Kecuali hari Minggu, listrik 24 jam lamanya.
– Syukurnya…. Sudah ada sinyal di sana! Ada 2 (dua) BTS operator seluler di Tambelan, yaitu Telkomsel dan Indosat.

Waw! Keren! Hehehehe..

Di akhir pertemuan saya di kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan itu, saya diinformasikan bahwa saya akan berangkat dengan kapal perintis pada tanggal 10 September 2008, sebab kapalnya baru ada tanggal segitu. Dan waktu itu tgl 4 September 2008. Berarti, saya masih punya waktu 6 (enam) hari lagi di kota Tanjung Pinang. Hehehe..

Introducing: IJO ANGET-ANGET!

Buku perdana kolaburasi Komunitas Blogger Makassar Angingmammiri.org
Penerbit Gradien Mediatama
Editor: Amril Taufik Gobel, Irayani Queencyputri, dan M. Aan Mansyur

Buku ini direncanakan akan beredar diseluruh toko-toko buku di Indonesia pada pertengahan bulan November 2008 dan akan diluncurkan secara resmi pada Peringatan Ulang Tahun Kedua Komunitas Blogger Makassar, Anging Mammiri pada tanggal 23 November 2008.

Berikut tanggapan/endorsment dari para pembaca pertama naskah buku ini:

“Saya suka membaca buku ini. Potongan kisah-kisah keseharian yang dialami para penulisnya begitu membumi. Apa adanya dan tidak dilebih-lebihkan, menjadi kekuatan utama. Tapi jangan salah, tiap kepingan cerita memberi pesan yang indah tanpa menggurui. I love this book!”
(Ninit Yunita, novelis)

“Salut untuk blogger Makassar, untuk mau berbagi cerita kegokilan mereka. Ceritanya ringan dan menghibur!”
(Syafrina Siregar, ibu rumah tangga, penulis Dengan Hati dan My Two Lovers, Jakarta)

“Dengan duit seharga buku, anda seolah membeli tiket petualangan konyol.Seperti “the Jumper” melayu, anda duduk manis di dalam pete-pete kota Makassar. Eeh, tiba-tiba aja udah ada di dalam Busway Kalideres. Jangan keki dulu, karena abis itu anda masih harus nyasar lagi di Angkot Cihampelas Bandung.Gimana gak seru, coba!”
(Arham Kendari, penulis buku Jakarta Underkompor, Kendari)

“A decent human being would never read another person’s diary. So what? I dont wanna be one!”
(Ferdiriva Hamzah, penulis buku Dokter Ngocol dan Catatan Dodol Calon Dokter)

“Telling others about the most hummiliating part of my life? No thanks! Gak banget, gak berani maksudnya, hahaha Salut deh buat anak-anak AM yang udah dengan gagah berani nyeritain kegokilan mereka, dari yang kena batunya gara-gara gak sholat di mesjid, ada yang kebelet pipislah, terbawa dengan Busway sampe mengenang masa kecil. Semua cerita yang tampaknya sederhana tapi pastinya mengundang tawa atau paling nggak senyum-senyum sendiri bacanya..”
(Yaya Marzuki, Kontributor di Asia Blogging Network dan pemilik blog http://yayajanuary.blogspot.com, Jakarta)

“Trauma membawa nikmat ???Hahahaha dooooh setiap gue baca cerita pertama terus kedua dan terus dan teruuus lagi , pasti ketawa sambil bilang “dasar bego bego!!!”. Malahan sempet nahan ngilu pas si nenek mau itu tuh wakakakakak.Tapi gue mau meyakinkan diri bahwa ga lagi jatuh cinta…karna apa??? baca ndiri dong, enak aja??? emang gue story teller huahahahaha tuh kan ga ilang ilang ketawa gue”
(Dahliana, blogger yang doyan kopdar, founder KGB (Kelompok Gendhut Bersahaja), pemilik blog http://kumpulanceritadahlia.wordpress.com, Jakarta)

“Nggak semua orang rela ngebiarin makhluk laen tau ke-lugu-an atau cerita nista dalam hidup mereka. Contohnya? Tersesat naik busway secara belom hafal jalur baru atau kebelet dalam bus sampe niat-baja ngejar bus laen demi sebuah tempat bernama WC! Whoaaa…ide cemerlang! *senyum centil*Buku yang memuat karya member Angingmammiri ini wajib dibaca oleh siapa aja yang butuh keceriaan diantara jepitan ekonomi *ekonomi kayak paha ya :p* dan siapa aja yang baru punya niat nyiksa semut hehehe. Isinya nggak maksa kamu buat ketawa, tapi kamu akan teraniaya sendiri kalo udah baca!Setelah senyum, cobalah untuk ketawa! Kalo senyum aja susah… coba baca buku ini!”
(Tuteh, penulis The Messenger, pemilik blog http://tuteh.blogspot.com/, Ende)

“Kekuatan sebuah komunitas adalah kohesi kebersamaan yang dibangun diantara anggotanya. Kekuatan sebuah blog adalah daya tarik tulisan yang dipaparkan; bahasa, informasi, ilustrasi dan lay out. Blog akan sepi pengunjung manakala informasi yang ditonjolkan tidak menjadi common interest para blogger. Bagaimana kalau sebuah komunitas yang kohesi kebersamaannya demikian kuat, mengkodifikasi kumpulan tulisan menarik dari para blogger anggotanya? Ah, saya tak perlu menjawabnya. Anda bisa mencari sendiri apa jadinya dua kekuatan itu digabungkan dengan menelisik setiap cerita yang menarik dan mengundang gelak tawa di buku ini. Buku ini tidak saja kuat dalam alur ceritanya, tapi juga membumi. Karena Blogger lahir dari masyarakat biasa, yang mencoba menatap lingkungannya dengan cara yang khas. Bahkan terkadang mengejutkan!”
(M Ruslailang Noertika, blogger, kuli kontrak, pemilik blog http://daengrusle.com/, Jakarta)

“Kehidupan tanpa cerita bagai jalan tol yang sepi, bosan! Berbagai kisah dalam buku ini adalah sebagai penghargaan terhadap rasa. Hati yang mengalami rasa dipelintir pelintir menjadi sedih, susah, bahagia, lucu, sebal, gelisah, gundah, gulana, bercampur aduk setelah membaca sekelumit kisah dalam buku ini, meski akan terasa banyak kesamaan dengan perjalanan hidup yang kita alami. Tentunya tak mengapa dongs… secara kita bisa berkata “Oooh, ternyata ada juga yang idup kaya gue”. Oleh karena itu, selamat menikmati halaman per halaman, cerita per cerita, kisah per kisah di buku ini, dan hati-hati sampai tujuan!”
(Tiza Asterinadewi, pemilik blog http://tee-za.net/, pernah tinggal di Makassar dan aktif di Komunitas Blogger Makassar, domisili Jakarta)

Jadi?
Nantikan bukunya ya di pertengahan November nanti di toko-toko buku terdekat :D

PTT (Pegawai Tidak Tetap) -part 1-

Tunggu dulu, apa itu PTT? Hehehe pasti ga semua tau apa itu PTT. Bukan, bukan Push To Talk hehehe.. PTT itu adalah Pegawai Tidak Tetap.

Jadi begini, semua dokter / dokter gigi yang baru lulus itu biasanya pergi tugas ke daerah terpencil atau sangat terpencil di pelosok Indonesia. Dulu, PTT ini adalah hal wajib dilakukan oleh para dokter / dokter gigi agar bisa diberikan Surat Izin Praktek (SIP). Juga wajib dilakukan sebelum apply PNS atau mau sekolah lagi, atau ingin melamar menjadi dokter / dokter gigi di suatu instansi atau rumah sakit.

Sekarang?
Sekarang sudah lebih dimudahkan. PTT sudah bukan menjadi hal wajib bagi para dokter / dokter gigi baru lulus. Mereka sudah bisa buka praktek dengan syarat harus lulus tes kompetensi kedokteran / kedokteran gigi yang disahkan oleh Kolegium Kedokteran / Kedokteran Gigi Indonesia. Dan setelah lulus tes itu, sertifikat kelulusan tes tersebut merupakan salah satu syarat untuk mengurus Surat Tanda Registrasi Dokter / Dokter Gigi yang disahkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia. Setelah mempunyai Surat Tanda Registrasi (STR) Dokter / Dokter Gigi, maka tiap dokter / dokter gigi sudah bisa mengurus Surat Izin Praktek (SIP) di bawah rekomendasi IDI atau PDGI setempat.
PTT tetap menjadi pilihan bagi mereka yang ingin menabung untuk membangun tempat praktek, atau bagi mereka yang ingin melanjutkan sekolah, maupun bagi mereka yang ingin menjadi PNS.

Oke oke, jadi kenapa saya ngalor ngidul tentang PTT ini? :D :D
Continue reading “PTT (Pegawai Tidak Tetap) -part 1-“

Pekan Merah Putih Anging Mammiri

pameran.jpg

Bukan, bukan Komunitas Blogger Makassar Angingmammiri.org yang jadi panitia pelaksananya. Beneran! Sumpah! Hehehehehe.. Itu memang cuma nama kegiatannya saja, yang akan diadakan pada hari ini tanggal 19 Agustus 2008, di Anjungan Pantai Losari, Makassar.

Acara ini diselenggarakan oleh BAMPER XII. Nama salah satu acara yang dipartisipasi adalah Pameran Seni, Budaya, dan Kreatifitas. Pameran tersebut, meliputi : Pameran barang dagang seni dan budaya, pameran hasil karya seni dan kerajinan lokal, pameran lukisan, pameran hasil karya seni penyandang cacat, serta pameran keahlian para penyandang cacat.

Dan dalam hal ini, Komunitas Blogger Makassar Angingmammiri.org ikut berpartisipasi dalam hal diberikan satu stand khusus. Jadi Komunitas Blogger Makassar Angingmammiri.org diberikan kesempatan untuk sosialisasi blog kepada masyarakat Makassar. Yahuiiii!! *lompat2 kegirangan*. Dan yang paling penting, stand yang diberikan itu… GRATIS :P Jadi kami gak perlu bayar apa-apa, tinggal masuk ke stand serta mengisinya.

Dalam kesempatan ini, rencananya di stand tersebut akan dipajang posting-posting blog yang menceritakan tentang kegiatan Komunitas Blogger Makassar Angingmammiri.org, trus ada testimonial-testimonial untuk Komunitas Blogger Makassar Angingmammiri.org baik dari member Komunitas Blogger Makassar Angingmammiri.org sendiri, sesama komunitas blogger daerah, maupun yang diambil dari beberapa seleb-blog :P pajangan ini dalam bentuk print-printan postingan2 hasil searching di google tentang blogger makassar, dan dipermak dalam bentuk Ma-Ding :P
Juga akan disediakan sebuah komputer yang sudah dibuatkan localhost-nya, sehingga pengunjung yang datang bisa “browsing” ke portal Komunitas Blogger Makassar Angingmammiri.org, dan coba-coba bikin blog dan posting blog.
Dan untuk pengunjung yang tertarik mengenai blog, di stand tersebut bisa mendaftarkan diri untuk mengikuti pelatihan blog gratis yang akan diadakan pada tanggal 24 Agustus 2008. Tapi karena waktu dan tempat yang terbatas, maka quotanya dibatasi, hanya 80 orang untuk 2 sesi.

NB:
Thanks to @JoEyJuVe, @ikhlasulamal
, @imansyah atas masukan-masukannya pada saat saya masih sama sekali blank dan belum punya ide yg banyak :D Oh iya, diskusinya bisa dilihat di http://www.plurk.com/m/p/2lh5o

Tepar juga karena kemarin baru saja kelar Blogger Peduli Sejarah :D :D

I Wanna Hold Your Hands

sb10068889av-001.jpgOh yeah, I´ll tell you something
I think you’ll understand
When I say that something
I wanna hold your hand
I wanna hold your hand
I wanna hold your hand

(performed by The Beatles)

When I feel griefing inside, I’ll search someone who I can relied on, and hold hands.
When I look for comfort, I’ll search someone who I can relied on, and hold hands.
But why can’t I reach that hand to be mine?

And you said, it’s wierd for us to hold hands?
Now I’m griefing more..
onion

Dan Hasilnya…

Adalah….

TIDAK DITERIMA sebagai peserta Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut, FKG Universitas Padjadjaran – Bandung.

Berarti Resolusi no 6 untuk tahun ini tidak tercapai, alias gagal dicapai. Hiks.
Saya berniat untuk mencoba lagi tahun depan, semoga masih bersemangat.

Plan B: “terpaksa” pergi PTT deh. Meraup segenggam berlian di daerah orang. Hehehe..
*meraung-raung di pojok kamar kostan*