Tanggal 28 Maret – 11 April 2011 kemarin, saya menyempatkan diri untuk mengunjungi negara Kamboja, yang terkenal dengan cerita keganasan Khmer Merah dan keindahan Angkor Wat itu. Kali ini adalah kunjungan saya ke negara tersebut untuk kedua kalinya. Yang pertama kali adalah bulan November 2009 yang lalu.
Saya ke sana bukan untuk jalan-jalan, melainkan masuk keluar kampung untuk ikut sebuah medical trip kerjasama dengan Campus Crusade di Cambodia. Semacam voluntary work gitu deh, sejak tahun 2009 kemarin. Seharusnya saya ke sana setiap tahun, tetapi tahun 2010 saya absen ke Kamboja karena ngurusin PB 2010. Anyway, akhirnya saya kembali menginjak tanah Khmer tersebut beberapa minggu yang lalu. Dan, seperti biasa, jalan-jalan adalah efek samping dari ikut kegiatan ini :D hehehe..
Untuk mencapai Kamboja, dari Jakarta saya harus transit semalam di Kuala Lumpur. Lalu keesokan harinya dengan flight paling pertama, jam 06.45, saya menuju Phnom Penh.
Ada sedikit cerita ketika saya transit di Kuala Lumpur. Ternyata keberangkatan saya malam itu, saya satu pesawat dengan mas Katon Bagaskara dan mbak Ira Wibowo. Yeah, ini agak norak sedikit, mohon dimaafkan karena saya penggemar berat KLa Project sejak dulu, khususnya vokalisnya itu. Hihihi.. Tapi huhu.. tanpa skrinsut :( kebiasaan, kalau sudah excited, suka kelupaan foto-foto :D jadi, walau saya adalah penggemar berat, tapi foto2 ama mereka itu jarang banget, soalnya sangat menikmati waktu-waktu kebersamaan saat ngobrol santai, baik sebelum maupun setelah konser. *ah-lesyan* hihi..
Nah jadi gini, waktu di ruang tunggu bandara Soekarno – Hatta, saya masih agak ragu kalau benar itu mas Katon. Soalnya hanya melihat sekelebat, dan itupun dari belakang. Lalu saya ngecek twitter-nya mas Katon (@katonbagaskara), ternyata memang benar, mas Katon dan mbak Ira malam itu akan ke Paris, via Kuala Lumpur. Tapi karena sangat crowded, jadi saya memutuskan untuk menyapa sepasang kekasih tersebut setibanya di Kuala Lumpur nanti.
Setibanya di KL, setelah ngambil bagasi, saya memberanikan diri menyapa mas Katon. Ternyata mbak Ira sedang ke toilet saat itu. Setelah menyapa, senangnya, ternyata mas Katon masih mengenali saya hahaha.. Soalnya, terakhir ketemu mas Katon in-person itu sekitar tahun 2006 gitu deh, setelah konser KLa Project di JCC – Jakarta. Setelah ngobrol-ngobrol, ternyata mereka juga transit di KL selama semalam, dan juga nginap di Tune Hotel yang jaraknya hanya sekitar 600m (katanya) dari terminal KLIA-LCCT. Bedanya, saya ngejar flight jam 06.45, dan flight mereka sekitar jam 10 pagi gitu. Dan saya berpisah dengan mereka di pintu keluar, sebab nyokap dah nungguin (beliau naik pesawat dari Makassar langsung ke KL, dan tiba duluan).
Ok, sudah dulu intromezzo-nya. Tiba di Kamboja, saya menginap di Chea Ly Hotel (alamat: Nº. 76, Street 225, Phnom Penh 12155). Menurut teman saya, hotel ini merupakan salah satu hotel yang cukup murah. Hanya 16 USD / malam, tanpa sarapan pagi. Kamarnya besar, kamar mandi bersih, dan nyaman :) saya nginap di sini hanya semalam, sebab besok paginya saya dan rombongan medical trip akan bergerak ke propinsi Kampong Cham untuk melaksanakan tugas di 9 desa dalam 11 hari mendatang.
Setelah sedikit goler-goler di kasur, rasa lapar menghampiri. Saya pun ke kios di seberang hotel, dan memesan mi goreng ala Kamboja (bahasa Khmer-nya: sait j’ruuk chaa mii). Err penampakannya sedikit mirip mie goreng jawa di Indonesia haha… Dengan 4000 KHR (mata uang Kamboja, setara 1 USD), saya sudah dapat menikmati mie goreng tersebut.
Sore harinya, saya memutuskan untuk city tour around Phnom Penh, ditemani dengan beberapa teman dari Kamboja. Waktu pertama kali datang ke Phnom Penh tahun 2009 yang lalu, saya sudah sempat city tour pake tuk-tuk bareng teman2 yg dari Kamboja juga, tapi saat itu udah malam hehehe..