Weekly Photo Challenge: Serenity

Serenity (noun): The state of being calm, peaceful, and untroubled. If you live in a big city, daily routines may bring you to a boredom. Once in a while, you have to get our from the routines, and getaway. And these getaway, usually seek for serenity.

Actually, being calm and peaceful is also different to each person. Some people loves to travel into another bustling city, some people just wanna stop and enjoy the calmness of the nature.

When I travel to Kyoto, I like to go see the japanese rock gardens around. We usually know these gardens as “zen garden”. The garden is so peaceful and you can feel the time will pass so slow. Try to sit near one of the gardens, and feel the moment.

Zen Garden at Eikando Zenrin-ji
Zen Garden at Eikando Zenrin-ji. March 2014

The Japanese rock garden (karesansui) or “dry landscape” garden, often called a zen garden, creates a miniature stylized landscape through carefully composed arrangements of rocks, water features, moss, pruned trees and bushes, and uses gravel or sand that is raked to represent ripples in water.

They were intended to imitate the intimate essence of nature, not its actual appearance, and to serve an aid to meditation about the true meaning of life.

Visiting a zen garden, always made me feel at peace.

In response to The Daily Post’s weekly photo challenge: “Serenity.”

Kakigori

In response to The Daily Post’s writing prompt: “A Moment in Time.”

Kakigori is a Japanese shaved ice dessert flavored with syrup and condensed milk. Popular flavors include strawberry, cherry, lemon, green tea, grape, melon, “Blue Hawaii,” sweet plum, and colorless syrup. To sweeten kakig?ri, condensed milk is often poured on top of it. It is not like a snow cone: It has a much smoother fluffier ice consistency, much like fresh fallen snow, and a spoon is almost always used to eat it.

IMG_20150118_213638~2

Picture above is “Boo!!! Kakigori” with matcha syrup and matcha ice cream. That’s why it is green. But the ears are made from strawberries. How cute! <3 They have it in many flavors: strawberry, chocolate, vanilla, matcha, ogura, black sesame. I choose matcha (green tea) because I love that flavor so much! So the green shaved ice dessert with a bear shape, came to my table, ready to serve. Below those shaved ice, there were some egg puddings lying there, waiting to be found and tasted. Sweet, but not extremely sweet :) I wanna go there again, someday. Prepare for the long queue line. Waiting time approx. 15-30 minutes :D Location: SumoBoo - Kota Kasablanka, Jakarta.

Terlambat

Di hari yang cerah, sepasang kaki melangkah dengan ringan dan pasti. Pada penjual bunga, sepasang kaki itu berhenti. Kemudian melangkah lagi, hingga terhenti pada sebuah kedai es krim, lalu melanjutkan langkah. Tetap dengan ringan dan ceria.
Setelah beratus-ratus langkah, sepasang kaki tersebut mempercepat langkah. Berlari, seiring dengan perubahan cuaca yang cerah menjadi mendung berawan. Lebih cepat, dan cepat.

Sampai di suatu titik, sepasang kaki tadi akhirnya memperlambat langkahnya, tertatih. Lelah, dan melambat. Sesekali tersandung batu atau terjatuh karena lubang di jalan. Hari mulai semakin gelap dan hujan mulai membasahi tanah.

Kemudian tiba di depan pintu, yang telah tertutup.

Terlambat.

And it’s too late, baby, now it’s too late
Though we really did try to make it
Something inside has died and I can’t hide
And I just can’t fake it

Berhenti

Ada waktunya kita berhenti untuk berbicara.
Ada waktunya kita berhenti untuk berpikir.
Berhenti di mana kita memutar arah.
Dan terpaku seperti mobil yang sedang diparkir.

Berhenti pada suatu tujuan, atau berhenti pada saat menuju sebuah tujuan.
Itu semua adalah pilihan.

Saat berhenti, apakah kita akan berjalan lagi? Atau ke kiri? Ke kanan? Atau mutar balik?
Semua adalah pilihan yang harus diambil.

Kita tidak bisa bilang “I have no choice” dalam menghadapi hidup, sebab dalam menjalani kehidupan kita akan selalu dihadapkan pada banyak pilihan untuk menentukan langkah.

Berhenti untuk bertemu
Berhenti untuk berpisah
Berhenti untuk melupakan

Dan pada saatnya, waktu pun akan berhenti.

I was cryin’ when I met you
Now I’m tryin’ to forget you
Love is sweet misery

Ruang Kosong

Nice to meet you, where you been?

Sudah lama tidak mengisi blog ini *sapu-sapu debu, bersihin lumut dan sarang laba-laba* ..somehow beberapa tahun terakhir keinginan menulis sudah menurun. Kenapa? Well, so many things happened. Ternyata, mood dan kejadian yang tidak mendukung kebahagiaan hati memang membuat seseorang menjadi kontra-produktif :( writer block kah? #suram

Dulu saat baru memulai ngeblog, hingga banyak tahun kemudian, rasanya ada saja yang bisa ditulis di sini. Sekarang rasanya otak memang penuh dengan ruang kosong :D

Jadi ingat pembahasan Tudang Sipulung Angingmammiri bulan November yang lalu. Kebetulan saat itu lagi pulang ke Makassar dan bisa menghadiri acara bulanan itu. Apakah fenomena micro-blogging yang membuat para blogger perlahan-lahan meninggalkan ruang kreasinya, dan menuju ke ruang 140 karakter saja? Atau perubahan sifat blogger yang sekarang kebanyakan lebih komersil? Atau hanya sekedar rasa jenuh saja? Yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah masing-masing blogger yang mengalaminya.

Untuk saya, mungkin ada pengaruh dari mood yang memang sedang naik turun beberapa tahun terakhir. Mungkin juga karena terlalu sibuk, sampai tidak punya waktu untuk diri sendiri lagi. Yang pasti, blog ini tidak akan pernah saya hapus.. kecuali hostingnya udah bangkrut :P

Kenapa? Supaya saat saya kembali ingin menuangkan kata-kata, masih ada ruang kosong yang bisa dipakai untuk menempatkan kata-kata tersebut :)

But you’ll come back each time you leave
‘Cause, darling, I’m a nightmare dressed like a daydream