“Iya, Ra, jadi udah 2-3 hari ini dia nggak pernah ngontak aku lagi. Aku ga tau apa yang salah, kok tiba-tiba dicuekin kayak gini. Tau sendiri kan, Ra, dia selalu sms aku tiap sore, bahkan tiap subuh untuk ngingetin aku sholat subuh,” kata teman gw beberapa hari yang lalu. Teman gw ini (cewe) lagi curhat tentang hubungannya dengan cowoknya akhir-akhir ini. Dan (lagi-lagi) hubungan jarak jauh.
“Coba kamu ceritain, gimana sih awalnya sampai bisa kayak gini?” gw penasaran juga akhirnya :p~
Dan teman gw ini mulai bercerita, “Begini, Ra. Memang sih waktu kamu masih di Jakarta, yang aku ngasih tau kalau kami lagi kles, nah setelah itu baikan kok, Ra. Trus setelah 4-5 hari, ummm.. ya ada sesuatu di sms dia yang buat aku sebal. Dan kuakui kalo kali ini aku yang mulai, trus sms-an sampai saling nggak enak satu sama lain gitu. Dan kebetulan aku juga lagi PMS (Pre-Menstrual Syndrome, -Red.), jadi ya gitu deh, kena lagi deh. Malamnya, aku sms-in dia, minta maaf karena kesalahanku yang bodoh itu, mengikuti naluri PMS-ku ini, padahal aku sendiri tau kalau aku PMS.”
“Trus gimana? Ada tanggapan dari dia?”, tanya gw.
“Nggak ada, Ra. Sama sekali. Aku khawatir dia marah. Tapi aku sudah jelasin, bahwa aku lagi PMS, lagi sama sekali nggak stabil.”
“Emangnya dia tau kalau PMS itu apa?”
“Udah, Ra. Dulu waktu dia ke sini, kita pernah diskusiin soal ini. Ingat nggak, Ra, sebelum dia ke sini dulu? Kan sempat kayak gini juga, inget ngga?”
Gw mengangguk-ngangguk.
“Nah pas dia ke sini, kita diskusiin soal ini. Dan dia udah bilang ke aku bahwa tolong kalau aku PMS segera beritahu dia supaya nggak ada saling salah pengertian. Dan seperti yang kamu tahu, Ra. Dia itu orangnya keras sekali. Katanya, dia bisa bertahan untuk tidak menghubungi orang, kalau lagi sedang tidak mood bahkan hingga 1 bulan. Tapi waktu itu juga dia bilang, tolong ingatkan dia kalau dia kambuh moody-nya.”
Gw garuk-garuk kepala yang ga gatal. “Masa sih cowok bisa moody gitu? Bukannya biasanya cewek yang lebih moody daripada cowok?”
Teman gw hanya bisa menghela napas. “Jadi bagaimana dong, Ra?”
Gw cuma bisa diam aja. Ikutan mikir, tapi bingung mau ngasih solusi apa.
Tiba-tiba K Jun, pegawai KPS teriak-teriak, “Hei yang mau masuk bagian Konservasi hayo cepat kumpul buku kepaniteraannya!!”.
Gw bergegas meninggalkan tempat duduk untuk ikut ngumpulin buku.
Friends, bantuin teman gw dong ngasih solusi :)
BEAUTY CASE by Icha Rahmanti
Pernahkah kamu merasa bahwa dunia sedang tidak adil padamu hanya karena kecantikan, penampilan, dan lainnya? Dinilai dengan hanya melihat postur tubuh, wajah, jenis rambut? Seseorang interior desainer yang super-kreatif bernama Nadja sering mengalami ini. Nadja Sinka Suwita, cewek mungil dengan rambut (yang diakuinya) ikal, mempunyai sifat utama pelupa (gw banget, amnesia akut hahaha!!). Sebagai teman, Nadja adalah pemegang friendship yang oke, walaupun kadang pernah lepas kendali karena deep-depression akibat beauty rules. Sebagai mitra kerja, Nadja adalah seorang desainer yang oke banget, kreatif banget dan penuh ide-ide (walau kadang2 perlu dipicu oleh sesuatu yang bisa membangkitkan emosi hahaha).
Tapi Nadja selalu mempunyai sindrom “i-have-nothing-to-wear” dan panik pada saat itu, terutama setelah ia bertemu dengan seorang perempuan maha cantik, maha indah,seorang model sekaligus Duta Gals Indonesia (majalah favorit Nadja), Dania Soedjono, untuk mendapatkan cinta the most eligible man, drop deep gorgeous-man, Budiarsyah Nasution :D Mengapa? Di pikirannya selalu terpatok bahwa beauty does rules. Seseorang dinilai dari penampilan, etc etc..
Such a boring thought, isn’t it? f(-_-);
Anyway, di sini Nadja, yang awalnya sempat drop abis gara-gara kalah bersaing dengan Dania, kemudian menjadi tegar, dan berjuang melawan peraturan seleksi alam yang ada. Dia berjuang untuk membuktikan bahwa penampilan dan kecantikan bukan akhir dari segala penilaian terhadap diri seseorang. Dan dia dapat membuktikan bahwa, the most eligible man tidak selamanya yang terbaik.
Yeah sebuah buku lagi dari mbak Icha Rahmanti. Seems familiar huh? Tentunya untuk penggemar chicklit masih ingat kisah Rahmi dan Nimo-nya serta Danang Raka Sudiro (alias Raka) dalam Cintapuccino. Gw pernah review bukunya dulu di blog ini juga, waktu itu masih layout yang lama :p~
Anyway, this book so incridible for me, dengan gaya penulisan mbak Icha banget deh :) Te-O-Pe!!!
Banyak kata-kata bijaknya pula:
“…Tapi, sometimes, untuk menerima suatu kebenaran, kamu perlu sangat terluka dulu sebelumnya.” (BEAUTY CASE, hal 120)
“…kita nggak pernah bisa 100% mengontrol apa yang akan terjadi dalam hidup kita. Things happens. S**t happens. That’s the way life is, right? So, all we can do is … do our best.” (BEAUTY CASE, hal 277)
Hmmm sumpah gw jadi super-romantic-mood-sensitive-feeling reading this chicklit. Pake nangis pula
Note: Perhatiin deh di halaman ke-seratus-sekian di halaman yang banyak foto-foto di situ. Foto paling bawah sebelah kanan. Hehehehe… yea that’s me.. Makasih buat mbak Icha yang udah nampangin gw di situ hahaha…. Euh norak banget yah gw? Biarin ah, mejeng di novel gitu loh…. *norak mode on*
Back to Blogging
Dear all..,
Back to blogging again, back to Makassar.
Got many things to tell, many things to share. Hope everybody’s okay :)
How are you, dear friends?
Miss you all…
Hiatus Dulu
Dear all..,
Hiatus dulu, mau ke Jakarta, trus dari situ mau ke Melabouh, Banda Aceh, dan Nias.
Permisiii..
m(_ _)m
ps. Maaf buat teman-teman blogger, gw ga sempat blogwalking selama ini… :( Maaf banget, karena sibuk banget. Dan gw bikin blog bukan karena tren semata seperti kata Leo :p Kalau sudah kelar semuanya, gw akan blogwalking lagi. Janji v(^_^)
Tadi Pagi
“Di kuitansi PLN, ada tambahan bayar Rp 2000,- buat dinas kebersihan kota, tapi sampah tetap aja digeletakkan di mana-mana. Kontainer sampah sampai berbulan-bulan nggak diangkat-angkat,” cerocos nyokap gw tadi pagi sambil menyeruput tehnya.
Gw kaget. “Ha?! Masa sih? Bukannya Mama bayar Rp 15.000,- per bulan buat iuran kebersihan plus keamanan se-RT?” Gw lagi ngubek2 isi kulkas untuk makanan pagi jadi menghentikan aktivitas.
“Iya, itu juga bayar. Yang di PLN itu dari negara, katanya buat dinas kebersihan kota, tapi heran.. yang kerja membersihkan kita-kita juga, bukan orang dari dinas kebersihan.” Nyokap lalu membawa mug-nya ke tempat cuci piring.
Gue ngambil daging cincang beku trus masukin ke microwave buat di-defrost. “Jadi Rp 2.000,- itu diapain ama pemerintah ya? Dasar…”
“Itulah, Mama juga bingung,” Nyokap ngambil telur 3 biji dari kulkas trus kasih ke gw. “Nih, bikin omelette sekalian.”
Gw ngambil telur-telur itu kemudian meletakkan di dekat kompor. “Bayangin aja, Ma. Rp 2000,- untuk satu rumah. Nah 5 rumah aja udah Rp 10.000,-, 50 rumah jadi Rp 100.000,-. Wah gile, berapa tuh jadinya untuk semua rumah di kota ini?? Sama dengan banyak!!”
“Dan ke mana uang sebanyak itu? Sudah itu tindaklanjutnya juga sama dengan nol besar.” Nyokap pun ngeloyor pergi.
Gw ngambil mentega low cholesterol dari dalam kulkas. “Paling juga masuk kantong. Korupsi? Mana tahaan untuk tidak korupsi..”
–tiit tiiit tiit tiiit tiit–
Eh, microwave-nya bunyi. Udah selesai defrost-nya.
Deep Condolence
VATICAN CITY: Pope John Paul II died of septic shock and irreversible heart failure, according to the official death certificate issued by the Vatican.
The certificate, signed by the pope’s personal doctor Renato Buzzonetti, said he died of “septic shock” and “irreversible cardiocirculatory collapse.”
Death was certified at 9:37 pm (1937 GMT) on Saturday, April 2, 2005, at the papal residence at the Vatican’s Apostolic Palace, the Vatican said in a statement.
The patient also suffered from Parkinson’s disease, episodes of acute respiratory insufficiency and tracheal constriction, benign prostate hypertrophy complicated by urosepsis, and hypertensive and ischemic cardiopathy, the certificate said.
John Paul II was declared dead after his electrocardiogram signal remained flat for more than 20 minutes, the statement said.
Source: Channel News Asia
——
A note from me: A good and faithful servant of God has been called home. The world has lost a champion of peace and freedom. We have always seen the Pope, and will always see him, as a friend who was concerned for the poor, who fought neoliberalism and strove for peace.
Deep condolence…
Lomba Masak Virtual
Ikuti Lomba Masak Virtual ala Blogger Family.
Ingin tahu bagaimana para blogger lomba masak? v(^_^)v
Ikuti dan saksikan di Blogger Family Forum di sini.
Dalam rangka memperingati hari Kartini yang jatuh tanggal 21 April, maka akan diadakan event:
LOMBA MASAK VIRTUAL ALA BLOGFAM
1. Tema : Sedap, Praktis, Murah dan Indah
2. Peserta : Seluruh member BlogFam (bapak2, ibu2, om2, tante2, kakak2, adek2, founder, admin, mods), kecuali juri dan panitia.
3. Tata Cara Pelaksanan Lomba:
Pada 21 April 2005, Peserta lomba memposting di blog masing-masing berupa:
– RESEP
– Foto-foto Step by Step Cara Memasak hingga Menyajikan
– Foto hasil akhir masakan
dan memposting foto hasil akhir masakan di RUANG INFO DAPUR.
Resep yang digunakan dalam lomba adalah resep yang telah diposting di RUANG INFO DAPUR sampai dengan tanggal 31 Maret 2005.
Peserta lomba harus menyertakan BANNER BLOGFAM pada blog masing-masing.
4. Juri:
– Rieke
– Ika
– Yvonne
– Andry
5. Penilaian Lomba meliputi:
1. Tampilan (dalam arti dia menata masakannya)
2. Kreativitas ( modifikasi resep supaya lebih oke atau lebih mudah)
3. Proses memasak (step by step cara memasak)
4. Bahasa (mudah tidaknya di mengerti oleh pembaca)
5. Logis ( kelogisan proses memasaknya)
6. Hadiah: Buku resep dari Ostrali untuk juara 1, 2 dan 3
7. Waktu pendaftaran: 1 – 20 April 2005 (di RUANG INFO DAPUR)
8. Waktu penjurian: 21 -22 April 2005
9. Pengumuman Pemenang: 26 April 2005
Ayo.. memasak…
Jadi inget di novel Gege Mengejar Cinta-nya Adhitya Mulya: “…Tia tiba-tiba tenggelam dalam khayalan. Gege menjadi bintang tamu dalam acara masak Rudy Choiruddin. ‘Jadi ibu-ibu… kita iris hatinya kecil-kecil…'”..
Hohoho…
Happy Easter
God bless all :)
ps. yang mau telur harap datang ke rumah hahaha gw rebusin telur deh :D
Happy Birthday Bati, Congratulation to Incha-Ija-Cunul
Hari ini 3 orang teman gw disahkan menjadi dentist. Mereka adalah Incha, Ija dan Cunul. Hari ini juga, si Bati ulang tahun. Dan ngumpullah semua di tempat penyumpahan yaitu di Aula Lama FKG UNHAS.
Ceritanya lewat foto ajah yah hehehe.
Horeee.. dapet hadiah :D
Buka pelan-pelan… :p
Lho? Dapet handsfree NOKIA? Ga salah nih? Handphoneku kan Sony Ericsson :D
Serba pink! Hehehe.. (yang dalam lingkaran merah itu adalah hadiahnya)
Iseng foto-foto di depan latar foto wisuda. Mau sekali mi diwisuda kodong!!
Hehehe baru aja diwisuda langsung dimintain sumbangan. Kasian deh loe… :p
Foto foto… Bati, Emmy, Rara.. eh ada K Edwin nyempil di belakang..
Yang tersisa setelah Ija dan Cunul pulang.
Foto-foto minus si wisudawan.
Serius kamma ki belajar. Eh ternyata cuma baca BUKU CURHAT hehehe.
Beli koran ahh… Eh kok tukang korannya ngupil.. Iihh… >_<
(eh ini kampus apa pinggir jalan sih? kok dari pengemis tadi sampai penjual koran pun ada hehehe)
Hehehe segitu aja :D
Pertanyaannya… kapan gw nyusul jadi dentist? Hmmm… ga tau hehehehe. Semua indah pada waktunya *ngeles mode on*
Good Friday a.k.a Jumat Agung
Dear all,
Have a blessed Good Friday
March 25, 2005
regards,
Rara