Serba Serbi di Surabaya

Ini catatan hari kemarin, tanggal 27 Juni 2007.

Pagi-pagi saya sudah bangun. Tepatnya jam 05.00 WIB. Mandi, kemudian bersiap-siap ke Konsulat. Eh baru sadar ternyata duit untuk bayar visa belum ada. Jadi saya segera ke ATM (untungnya dekat dengan hotel) lalu kembali ke hotel untuk breakfast.

Jam 07.10 ke Konsulat USA yang terletak sangat dekat bila jalan kaki, apalagi naik taksi :D saya jalan lewat belakang hotel sesuai dengan petunjuk pak satpam hotel :P
Oh iya saya nginap di Mercure Miramar. Jalan yang saya jalani digaris warna merah.

hotel mercure_jalan.jpg

Sampai di sana ternyata pintu belum dibuka. Masih ada 4 orang yang sama-sama menunggu. Dan ternyata semakin banyak, semakin banyak dan semakin banyak.

20070627112 [640x480].jpg

20070627113 [640x480].jpg

Sebagai applicant visa di konsulat US tidak senyaman yang dibayangkan. Menunggu pintu dibukakan harus tunggu di pinggir jalan dengan tempat duduk yang disediakan sangat-sangat seadanya, dan hanya muat untuk 4 orang kecil-kecil. Selebihnya? Terpaksa harus berdiri.

Pintu dibuka tepat jam 07.30. Kemudian dipanggil satu per satu menurut daftar yang ada pada mereka. Ternyata para applicant itu dibagi dua. Ada yang diundang pada jam 07.30, ada yang diundang pada jam 08.00. Dan masing-masing kelompok itu terdiri dari 20 orang.

Ketika nama disebut, harus kasih lihat kartu identitas (KTP/SIM) trus disuruh tulis alamat tempat tinggal (sesuai di kartu identitas), kemudian dipersilahkan masuk. Jalan terus melalui penjagaan ketat, kemudian masuk melalui pintu besi gede kemudian antri untuk bayar.

Rp 900.000,- diberikan, dan tidak akan dikembalikan bila visa ditolak :(

Lalu setelah itu ngantri lagi untuk pemeriksaan security, tas masuk scanner, ponsel dan KTP diserahkan. Ponsel dititip, diberikan nomer penitipan barang, KTP ditukar dengan visitor card yang harus dipakai selama berada di dalam.

Setelah itu saya dipersilahkan keluar melalui (another) pintu besi lagi, jalan melewati semacam tempat parkir kemudian masuk ke pintu berwarna hijau, belok kiri, ngantri lagi di loket 1.

Di loket 1 ini saya menyerahkan berkas-berkas yang diperlukan. Di loket ini, bila seseorang tidak mengisi lengkap form-nya, akan dikembalikan dan disuruh melengkapi kemudian antri lagi. Tapi kalau sudah lengkap seluruhnya, hanya diambil lalu disuruh duduk untuk tunggu lagi.

Nah ini sesi paling seru.. Sama sekali di luar dari harapan. Cukup lama kita disuruh tunggu. Mungkin sekitar setengah jam kemudian setelah orang terakhir selesai di Loket 1 tadi, muncullah staf dari Konsulat minta maaf untuk seluruh applicant, sebab katanya sistem komputernya lagi down.

Untungnya, mereka sangat menghargai applicant yang berasal dari luar Surabaya, khususnya dari luar pulau Jawa. Jadi mereka meminta applicant yang berasal dari luar Surabaya untuk datang lagi jam 1 siang dengan harapan sistem komputer mereka sudah ok. Untuk yang di Surabaya, disuruh datang kembali besoknya saja. Mereka lebih memprioritaskan yang berasal dari luar Surabaya.

Jam 1 siang saya datang lagi. Juga yang lainnya. Setelah diperiksa kartu identitas untuk mengetahui domisili asli (apakah benar dari luar Surabaya), kemudian saya dipersilahkan masuk dengan mengikuti prosedur yang sama. Tentunya tidak ada sesi pembayaran juga :P

Lapor di Loket 1 lagi, kemudian nunggu. Tidak lama kemudian, satu per satu dipanggil, kali ini di Loket 2. Kali ini dipanggil untuk diambil sidik jarinya. Trus disuruh nunggu lagi. Setelah beberapa waktu, lalu dipanggil lagi untuk diwawancarain. Dan hanya ditanyain beberapa pertanyaan..

What are you doing there? why I have to go? have you ever been in US before? since you’ll travelling with your mom is my mom have any valid visa?

…dan pertanyaannya dalam bahasa Inggris, sehingga saya harus menjawabnya dengan bahasa inggris juga. Kemudian si pewawancara berkata..

“Ok, I fine with your answers, have a good time.”

..sambil memberikan kartu hijau untuk mengambil paspor pada tanggal 2 Juli 2007. Yap, visa diapprove! Yippie!!!

Malamnya saya menyempatkan diri untuk kopdar! Bersama anak-anak Kampung Gajah di Surabaya. How fun! Saya diajak makan rawon kalkulator hehehe.. Thanks yah teman-teman!! *hugz*

20070627128 [640x480].jpg
Nasi Rawon! Memang harus makan di Jawa Timur untuk merasakan rasa yang sesungguhnya. Asli enak banget!! Dan tentu saja tidak melupakan toge pendeknya itu!! Nyammm!

S6001063_resize [640x480].JPG
Rame-rame!

S6001071_resize [640x480].JPG
Bersama para dharma wanita anak-anak Kampung Gajah di Surabaya, Ririn dan Fika.

S6001073_resize [640x480].JPG
Thanks to.. Ririn, Ariefsini), Fika, Pakerte (Risiyanto, owner ID-GMAIL), Benny Chandra (Benceh), Doni (Donceh) dan Bida, serta Budi Rejected yang dah pulang duluan.. *gag dalam foto*

Malam ini, 19.00 WIB, akan take off ke Bali :)

18 Replies to “Serba Serbi di Surabaya”

  1. kikod: domba
    PERTAMAX!!! Akhirnya…
    Surabaya? saya gak suka surabaya dari dulu. Pertama kali nginjak kota itu, saya sudah ditipu sama sopir Angguna…hehehe

  2. selamat yah ra, dah dapat VISA,.. gile juga padahal susah banget tuh dengernya. Nyokap aja sampe 3x baru dapet. mungkin karena gak bisa bahasa inggris. padahal sudah pake kata … “ya tuan”, “tidak tuan” =))
    *tuan = sir*
    sipp infonya..thanks dah sharing… ditunggu tulisan perjalanan di bali yah ;)

  3. Selamat ya, mabk. Dapet visanya. Saya dulu utk dpt visa tinggal, ngurusnya hampir sebulan di Jakarta, ke depag, depkunham, trus deplu, sempat maen ke mabes polri pula. Pusing deh. Foto ganti sampe 3 kali krn konsulnya ga setuju dg foto sayah. HIhi.. sentimen amat yak?

    Trus nunggu 6 bulan, baru visa nya keluar, dasar Uni Eropahhh! Emang enak, penganten baru pisah 6 bulan?

    Btw, Ke US dalam rangka apa niy? Oleh2 yaaa.. paling ga cerita selama di sana :P

  4. wah dimana tuh rawon kalkulator? temennya rawons etan bukan?

    Surabaya emang tiada duanya…

    Selamat ra jadi beneran ke amrik deh

  5. wah… saya ketinggalan berita lagi… :)
    hmmm us traveling… enak banget…
    nitip oleh2 yah seperti yang lain…
    hmmm peuyeum amrik deh kalo ada :D hehehe
    have a nice trip…

Leave a Reply