Lunas!

Postingan ini masih ada hubungannya dengan postingan 2 hari lalu, yaitu Kisah Tentang Seorang Teman.
Kemarin sore, saya menerima pesan singkat di ponsel saya. Isinya:

*sigh*
Ternyata setelah diceritakan di blog secara terbuka seperti ini, baru lah perempuan itu mau membayar kembali apa yang telah diambilnya dari kas komunitas. Dari semua usaha –ratusan sms penagihan, ratusan email penagihan, puluhan kali mencoba mengontak baik melalui ponsel, social media, bahkan mendatangi rumahnya yang di Makassar– cara ini yang paling manjur.
Malamnya setelah dicek oleh bendahara komunitas melalui ATM, ternyata benar adanya.

Saya berharap, masalah sejenis dengan teman-teman lainnya juga telah diselesaikan olehnya.
Demikian kisah ini, berakhir di sini untuk kasus ini. Entah untuk kasus-kasus lainnya.

Perempuan ungu, jika kamu membaca ini, berhentilah untuk hidup bergelimang hutang di mana-mana. Niscaya hidupmu akan lebih tenang tanpa kejaran siapa-siapa, tanpa harus kehilangan kepercayaan dari sahabat yang pernah mempercayaimu seutuhnya.

Kisah Tentang Seorang Teman

Di postingan ini saya mau bercerita tentang seorang teman saya. Saya mengenalnya di salah satu komunitas blogger di Indonesia. Seorang perempuan yang penyuka ungu dan mudah bergaul di mana-mana. Mengenal teman saya ini awalnya bertemu di salah satu kopdar di salah satu komunitas blogger. Setelah berbincang ini dan itu, ternyata dia dapat menawan hati teman-teman blogger dengan menawarkan segala kebaikan dan persahabatan yang indah. Dia cukup membantu di salah satu komunitas blogger, cukup aktif, hingga namanya pun dikenal di kalangan blogger Indonesia lainnya. Tidak pernah mau ketinggalan kalau ada kopdar, terutama kopdar-kopdar raksasa yang mengharuskan pergi ke suatu kota, salah satunya adalah Pesta Blogger.

Tetapi dari semua yang indah-indah itu, perempuan penyuka ungu ini merupakan seseorang yang licin, susah dilacak bila sudah menghilang. Pandai mengeluarkan kata-kata manis namun berbumbukan dusta bagi mereka yang sudah kepalang mempercayainya. Ia juga mampu menjadikan teman sebagai perisai untuk menutupi apa yang telah ia lakukan.

Continue reading “Kisah Tentang Seorang Teman”