Digital dan Analog

Saya memulai pertualangan dengan kamera di saat papa menyuruh saya memotret dirinya. Saya diajarkan untuk melihat melalui viewfinder dan diminta untuk menempatkan objek yang akan dipotret pada lingkaran kecil di tengah. Kemudian setelah objek dibidik, saya harus memutar lensa agar sebelah kanan lingkaran bisa cocok dengan sebelah kiri lingkaran, lalu jepret ketika semuanya telah menjadi jelas. Kamera tersebut lumayan berat untuk saya yang masih duduk di bangku SD saat itu, yaitu Canon_AE-1.

Image from Wikipedia

Sepeninggalan papa, kamera tersebut masih sempat saya pakai ketika sudah SMP. Tapi karena berat, maka makin jarang digunakan. Selain itu, takut kameranya rusak atau jatuh, sih. Masuk SMU, saya dihadiahi Fuji DL-60, yang mempunyai fitur autofocus, dan drop-in film loading . Tentu saja senang luar biasa, dan mulai lebih banyak jepret sana-sini. Oh iya yang saya sebutkan semua di atas tadi adalah kamera analog ya, yang masih pakai film hehe :D

Image by Hans Kerensky

Continue reading “Digital dan Analog”