Lunas!

Postingan ini masih ada hubungannya dengan postingan 2 hari lalu, yaitu Kisah Tentang Seorang Teman.
Kemarin sore, saya menerima pesan singkat di ponsel saya. Isinya:

*sigh*
Ternyata setelah diceritakan di blog secara terbuka seperti ini, baru lah perempuan itu mau membayar kembali apa yang telah diambilnya dari kas komunitas. Dari semua usaha –ratusan sms penagihan, ratusan email penagihan, puluhan kali mencoba mengontak baik melalui ponsel, social media, bahkan mendatangi rumahnya yang di Makassar– cara ini yang paling manjur.
Malamnya setelah dicek oleh bendahara komunitas melalui ATM, ternyata benar adanya.

Saya berharap, masalah sejenis dengan teman-teman lainnya juga telah diselesaikan olehnya.
Demikian kisah ini, berakhir di sini untuk kasus ini. Entah untuk kasus-kasus lainnya.

Perempuan ungu, jika kamu membaca ini, berhentilah untuk hidup bergelimang hutang di mana-mana. Niscaya hidupmu akan lebih tenang tanpa kejaran siapa-siapa, tanpa harus kehilangan kepercayaan dari sahabat yang pernah mempercayaimu seutuhnya.

18 Replies to “Lunas!”

  1. syukurmi lah kalau begitu…akhirnya terselesaikan….

    ini sudah jadi pelajaran bersama..:):)

    btw,ganti link blogku..bu…karna semua blogku sudah tidak bisami dibuka…^_^

  2. Memang sangat indah untuk kita simak semua tentang artikel ini. Syukur dan terima kasih Ya Tuhan, karena denganmu sampai kini saya dalam keadaan sehat wal afiat untuk menjalani semua rutinitas setiap harinya. Semoga kisah ini, dapat mengarahkan serta menjauhkan dari beberapa sifat dan tingkah laku dalam kepribadian yang tidak baik, sehingga pandangan mengenai hal itupun tidak ada dalam diri saya. Makasih ya, postingan yang bagus sekali..salam

  3. tulisan memang efektif untuk menarik simpati dan perhatian seseorang..
    semoga kejadian seperti itu tidak terjadi lagi..
    dan menjadi pelajaran dan pengalaman bagi komunitas blogger..

  4. Hai, Ira… Salam kenal… saya punya pengalaman serupa dengan kamu. Saat ini saya masih berusaha supaya uang kami kembali :-( Dan saya sudah putus asa untuk mendapatkan kembali uang saya. Ternyata oh ternyata bukan hanya saya korbannya.

    Jangan-jangan si pere ungu ini saya juga kenal. Saya di Makassar hingga tamat Perguruan Tinggi… lalu pindah ke Jakarta.

    Oh ya… btw.. apakah intial nama ayahmu QDL ? Kalo tidak salah ingat beliau masih ada hubungan saudara dengan ibu saya (ingatan masa kecil).

Leave a Reply to didiCancel reply