Angingmammiri, the 5th Birthday!

Tanggal 25 November merupakan tanggal bersejarah bagi Komunitas Blogger Makassar Angingmammiri. Tepat 5 tahun yang lalu, komunitas ini resmi menetapkan posisinya sebanding dengan komunitas-komunitas blogger regional pada jamannya. Dari tahun ke tahun, bulan ke bulan, menjadi lebih dewasa dan bertambah pengalaman dalam berbagai hal.

Untuk mencapai angka 5 (lima) tahun ini, bukanlah hal yang mudah. Segala macam suasana sudah dilewati. Mulai dari bahagia, euforia, hingga ke masa-masa suram dan vakum telah terlewati. Tetapi karena semangat teman-teman AM, kecintaan pada AM, dan jiwa kekeluargaan yang telah meresap di antara teman-teman, komunitas blogger makassar Angingmammiri masih mampu berdiri hingga detik ini. Dan saya.. sangat luar biasa bangga karenanya.

Angingmammiri terbentuk murni tanpa dukungan sponsorship dari company lain, tanpa publikasi jor-joran melalui media, tanpa dukungan orang terkenal maupun selebriti. Angingmammiri terbentuk murni karena semangat teman-teman blogger di Makassar yang ingin saling mengenal satu sama lain, yang ingin saling belajar antara para blogger. Bahkan bagi blogger Makassar yang tinggal di luar Indonesia, Angingmamiri merupakan “rumah online” yang dapat memuaskan rasa kangen pada kampung halaman.

Continue reading “Angingmammiri, the 5th Birthday!”

Lunas!

Postingan ini masih ada hubungannya dengan postingan 2 hari lalu, yaitu Kisah Tentang Seorang Teman.
Kemarin sore, saya menerima pesan singkat di ponsel saya. Isinya:

*sigh*
Ternyata setelah diceritakan di blog secara terbuka seperti ini, baru lah perempuan itu mau membayar kembali apa yang telah diambilnya dari kas komunitas. Dari semua usaha –ratusan sms penagihan, ratusan email penagihan, puluhan kali mencoba mengontak baik melalui ponsel, social media, bahkan mendatangi rumahnya yang di Makassar– cara ini yang paling manjur.
Malamnya setelah dicek oleh bendahara komunitas melalui ATM, ternyata benar adanya.

Saya berharap, masalah sejenis dengan teman-teman lainnya juga telah diselesaikan olehnya.
Demikian kisah ini, berakhir di sini untuk kasus ini. Entah untuk kasus-kasus lainnya.

Perempuan ungu, jika kamu membaca ini, berhentilah untuk hidup bergelimang hutang di mana-mana. Niscaya hidupmu akan lebih tenang tanpa kejaran siapa-siapa, tanpa harus kehilangan kepercayaan dari sahabat yang pernah mempercayaimu seutuhnya.

Kisah Tentang Seorang Teman

Di postingan ini saya mau bercerita tentang seorang teman saya. Saya mengenalnya di salah satu komunitas blogger di Indonesia. Seorang perempuan yang penyuka ungu dan mudah bergaul di mana-mana. Mengenal teman saya ini awalnya bertemu di salah satu kopdar di salah satu komunitas blogger. Setelah berbincang ini dan itu, ternyata dia dapat menawan hati teman-teman blogger dengan menawarkan segala kebaikan dan persahabatan yang indah. Dia cukup membantu di salah satu komunitas blogger, cukup aktif, hingga namanya pun dikenal di kalangan blogger Indonesia lainnya. Tidak pernah mau ketinggalan kalau ada kopdar, terutama kopdar-kopdar raksasa yang mengharuskan pergi ke suatu kota, salah satunya adalah Pesta Blogger.

Tetapi dari semua yang indah-indah itu, perempuan penyuka ungu ini merupakan seseorang yang licin, susah dilacak bila sudah menghilang. Pandai mengeluarkan kata-kata manis namun berbumbukan dusta bagi mereka yang sudah kepalang mempercayainya. Ia juga mampu menjadikan teman sebagai perisai untuk menutupi apa yang telah ia lakukan.

Continue reading “Kisah Tentang Seorang Teman”

Cowok Moody?

“Iya, Ra, jadi udah 2-3 hari ini dia nggak pernah ngontak aku lagi. Aku ga tau apa yang salah, kok tiba-tiba dicuekin kayak gini. Tau sendiri kan, Ra, dia selalu sms aku tiap sore, bahkan tiap subuh untuk ngingetin aku sholat subuh,” kata teman gw beberapa hari yang lalu. Teman gw ini (cewe) lagi curhat tentang hubungannya dengan cowoknya akhir-akhir ini. Dan (lagi-lagi) hubungan jarak jauh.
“Coba kamu ceritain, gimana sih awalnya sampai bisa kayak gini?” gw penasaran juga akhirnya :p~
Dan teman gw ini mulai bercerita, “Begini, Ra. Memang sih waktu kamu masih di Jakarta, yang aku ngasih tau kalau kami lagi kles, nah setelah itu baikan kok, Ra. Trus setelah 4-5 hari, ummm.. ya ada sesuatu di sms dia yang buat aku sebal. Dan kuakui kalo kali ini aku yang mulai, trus sms-an sampai saling nggak enak satu sama lain gitu. Dan kebetulan aku juga lagi PMS (Pre-Menstrual Syndrome, -Red.), jadi ya gitu deh, kena lagi deh. Malamnya, aku sms-in dia, minta maaf karena kesalahanku yang bodoh itu, mengikuti naluri PMS-ku ini, padahal aku sendiri tau kalau aku PMS.”
“Trus gimana? Ada tanggapan dari dia?”, tanya gw.
“Nggak ada, Ra. Sama sekali. Aku khawatir dia marah. Tapi aku sudah jelasin, bahwa aku lagi PMS, lagi sama sekali nggak stabil.”
“Emangnya dia tau kalau PMS itu apa?”
“Udah, Ra. Dulu waktu dia ke sini, kita pernah diskusiin soal ini. Ingat nggak, Ra, sebelum dia ke sini dulu? Kan sempat kayak gini juga, inget ngga?”
Gw mengangguk-ngangguk.
“Nah pas dia ke sini, kita diskusiin soal ini. Dan dia udah bilang ke aku bahwa tolong kalau aku PMS segera beritahu dia supaya nggak ada saling salah pengertian. Dan seperti yang kamu tahu, Ra. Dia itu orangnya keras sekali. Katanya, dia bisa bertahan untuk tidak menghubungi orang, kalau lagi sedang tidak mood bahkan hingga 1 bulan. Tapi waktu itu juga dia bilang, tolong ingatkan dia kalau dia kambuh moody-nya.”
Gw garuk-garuk kepala yang ga gatal. “Masa sih cowok bisa moody gitu? Bukannya biasanya cewek yang lebih moody daripada cowok?”
Teman gw hanya bisa menghela napas. “Jadi bagaimana dong, Ra?”
Gw cuma bisa diam aja. Ikutan mikir, tapi bingung mau ngasih solusi apa.
Tiba-tiba K Jun, pegawai KPS teriak-teriak, “Hei yang mau masuk bagian Konservasi hayo cepat kumpul buku kepaniteraannya!!”.
Gw bergegas meninggalkan tempat duduk untuk ikut ngumpulin buku.
Friends, bantuin teman gw dong ngasih solusi :)