A Prayer

Tuhan bila memang dia untukku,
tolong bukakan semua jalan untuk bersamanya
tolong dimudahkan semua jalan untuk bersamanya

Namun bila memang dia bukan untukku,
tolong tutup semua perasaanku kepada dirinya
tolong hapus semua kenangan itu dari memoriku

Sebab aku tidak pernah mencintai sebesar ini
selama aku hidup

Jealousy

Campur aduk. Ga karuan.
Ya aku tau bukan karenamu.
Tapi tidak tahu kenapa.
Airmata mengalir.
Deras tidak mau berhenti.

Tolong..
Ku tidak bisa berhenti mencintaimu!
Ku tidak bisa kehilanganmu!
Dan ku tidak bisa mengatakannya dengan tegas.

I hate this funny feeling!
Is this called.. jealousy?

Ah!
Jealousy + PMS
A perfect match!
A perfect match to kill a girl in a sorrow.

Cinta?

Image hosting by Photobucket“I’m fall in love”.. Kira-kira apa yang akan kita bayangkan tentang seseroang yang ngucapin kalimat itu? Pasti orang tersebut sedang dalam keadaan yang ceria, di wajahnya ada sukacita, senyumnya mengambang ke mana-mana, dan bahkan dalam tidur pun, orang tersebut akan mimpi yang saaaangat indah.

Itulah cinta, yang memberikan sensasi kehidupan yang luar biasa bagi semua orang yang sedang merasakannya. Cinta menjadikan dunia ini penuh dengan bunga, keceriaan, dan dipenuhi dengan musik-musik yang indah. Seolah-olah dunia ini menjadi planet yang paling indah. Cinta mampu memotivasi jiwa, memompa semangat, menghancurkan ketidakberdayaan, dan cinta sanggup menyingkirkan kegelapan hati manusia.

Tapi hati-hati juga, cinta bisa bikin ga konsentrasi karena kebanyakan melamun. Dengan segala keindahan itu, sering kali kita tidak memperhatikan dimensi gelap dari conta. Bukankah sering kali cinta justru mengakibatkan kehancuran hati dan keputusasaan, dan sudah cukup banyak jiwa yang melayang juga karena cinta, bahkan sejarah mencatat, ada beberapa kerajaan dan negara yang hancur karena cinta.

Cinta merupakan salah satu kekuatan yang sangat dashyat di muka bumi ini. Hidup selalu dimulai dengan cinta, kita lahir karena cinta *hayo jangan ngeres! :p*, hidup di dalam cinta, dan akan sangat menggenaskan sekali kalau kita mengakhiri hidup tanpa cinta. Sepanjang hidup kita, cinta akan selalu menghiasi dan mengiringi. Bahkan kalau mau diperhatikan, hampir semua lagi yang ada selalu bertemakan cinta, dan film-film yang ada akan terasa hambar jikalau unsur cinta tidak ada di sana. Hayo ngaku siapa yang nggak suka film roman?? Film action sekalipun pasti ada unsur cinta.

Image hosting by Photobucket

Saya pikirpun tidak ada seorangpun di dunia ini yang akan sanggup mendefinisikan arti cinta. Memang sudah begitu banyak orang sepanjang sejarah ini, pujangga-pujangga besar, remaja-remaja yang sedang jatuh cinta, filsuf-filsuf besar, yang mencoba mendefinisikan cinta. Tapi saya yakin, masih begitu banyak definisi cinta yang tidak mungkin dituliskan dengan bahasa manusia. Begitu banyak rasa yang tidak mungkin digoreskan dengan kata-kata. Tidak akan ada seorang manusiapun yang sanggup mendefiniskan dengan sempurna arti kata cinta.

Pernak pernik warna merah menghiasi bulan Februari. Dari merah tua sampai merah muda. Pernah saya mendengar seroang anak kecil bertanya ke orang tuanya, “untuk apa orang membeli banyak coklat dan bunga mawar itu?” Trus dijawab, “Oh itu… mereka merayakan Valentine, di mana orang memberikan coklat dan bunga bawar untuk orang-orang yang dikasihinya. Gotcha! Seringkali hal ini membawa pemahaman keliru bahwa cinta itu sebatas coklat dan bunga mawar, bahwa cinta itu sebatas perayaan Valentine saja.

Di tengah valentine day yang sedang dirayakan begitu banyak orang, mungkin kita perlu mengalihkan pandangan sebentar kepada-Nya. Sebuah sosok yang patut dikagumi dan diikuti. Tidak ada bunga, tidak ada coklat, tidak ada lagu-lagu cinta yang mengalun romantis. Tetapi justru yang ada adalah pengkhianatan ciptaan-Nya, pukulan, makian, diludah, penghinaan, dirajam, sakit sekujur tubuh, cambukan, dan darah yang mengucur deras. Tetapi kasih-Nya tetap mengalir di antara kita.

Kasih Allah adalah suatu anugerah terindah dan terbaik apabila kita menerima dan merasakannya dengan setulus hati. Terlebih lagi bila melakukannya dalam hidup sehari-hari, bukan hanya pada hari yang dikenal dengan hari Kasih Sayang ini.

Cinta sejati itu pengorbanan dengan hati yang penuh penyerahan dan ucapan syukur.. apapun akibatnya. Hasil cinta sejati itu bukan dinilai dari dunia tetapi hasilnya dituai di akhirat nanti. Ditolak atau diterima, cinta sejati adalah untuk diberikan secara cuma-cuma berserta dengan ucapan syukur.

“…Thank you for loving me/For being my eyes/When I couldn’t see/For parting my lips/When I couldn’t breathe/Thank you for loving me/You pick me up when I fall down/You ring the bell before they count me out/If I was drowning you would part the sea/And risk your own life to rescue me..” (Bon Jovi, 2000)

Image hosting by PhotobucketKasihilah sesamamu seperti engkau mengasihi dirimu sendiri. Jangan hanya sehari, tetapi setiap saat, setiap waktu, setiap jam, setiap hari, selama hidupmu. Jangan sia-siakan hidupmu dengan hanya saling membenci, tetapi gunakan dengan saling menyayangi dan mengasihi sesama, siapapun mereka :)

Bali Bomb AGAIN????


I cannot believe that there’s another bomb in Bali after 3 years bomb in Bali that killed 202 people in October 2002. Indonesian police believed that three suicide bombers carried out the bombings at the two sites, a presidential spokesman, Dino Djalal said this morning. The police found a total of “six legs and three head but no middle bodies and that’s the strong sign of suicide bombers,” Mr. Djalal said.
Last nite just 3 hours after arrived in Makassar, I got a sms from Kidy said: “Bom bali, hardrock+nusa dua+kuta square“.
HAHH!!???! What the..??!!
Jujur, gw kaget banget. Aargh.. ga tobat-tobat juga tuh teroris menghancurkan negara ini. Maunya apa sih?? Bangsa ini yang sudah terpuruk karena nilai rupiah mulai merosot, langkanya BBM, dan sejulah bencana alam yang memerlukan banyak tenaga dan dana untuk memperbaiki kembali, ditambah dengan kejadian memalukan ini (lagi-lagi!!).
Duh!
Siapa sih yang diincar? Apa sih maunya? Seenaknya membunuh orang seperti itu? Justru karena hal-hal ini, yang rugi bukannya negara-negara bule itu melainkan kita sendiri. Lengkaplah sudah bangsa Indonesia makin dicap sebagai negara teroris. Mungkin kita bisa menangkis, tapi percuma saja karena bukti yang ada sangat sempurna untuk menjadikan kita sebagai negara teroris.
Memalukan!!
Kasihan orang-orang Bali. Orang Bali itu nggak salah apa-apa, mereka sangat baik dan ramah. Mereka yang sempat terpuruk karena kekejaman pembunuhan massal antara tahun 1965-1969, susah payah membangun Bali menaikkan citra pariwisatanya. Tahun 2002 bulan Oktober, Bali kembali terpuruk. Hampir 1 tahun penghasilan di bidang pariwisata menurun drastis. Setelah 3 tahun sudah dapat meyakinkan para turis asing bahwa Bali sudah aman kembali dan penghasilan di bidang pariwisata mulai merangkak naik, Bali kembali diguncangkan dengan Bom di Kuta Square dan di Jimbaran.
Arrgh!!
Gw jadi ingat tahun 2004 kemaren gw ke Bali ama nyokap gw, sempat cerita-cerita ama ibu-ibu di pantai Kuta yang nawarin jasa massage kaki. Katanya, “Sejak bom itu, hampir tidak ada turis yang datang. Biasanya yang dalam 1 hari saya bisa dapat 2-3 pelanggan, sekarang jangankan 1 hari, 1 minggu pun saya tunggu di sini kurang turis. Waktu bom itu baru meledak, ada 3 bulan saya tidak dapat pelanggan.”
Duh ibu itu sekarang bagaimana kabarnya ya? Yang menjadi korban setelah kejadian ini adalah orang-orang lokal situ. Mereka yang hidup dari menjual jasa kepada para wisatawan harus mulai lagi dari bawah. Tragis.
Kepercayaan dunia pada Indonesia makin pudar.
F**k terrorists! Bikin susah orang saja.
Harusnya para teroris itu disiksa dan ditembak mati.

How Do I Know if I’m in Love?

“Love is a feeling you feel when you feel you’re feeling a feeling you never felt before.”
Sounds profound, doesn’t it? I quoted it for years until I thought about the first time I received an electric shock. That was a feeling I’d never felt before, but I’ll guarantee you it wasn’t love!

The problem with the word love is that we use it to apply to so many emotions or situations that we sometimes don’t know what it means. So what is it? What is this thing called love?

Dr. Robert Sternberg at Yale University probably defines it best. He says that love consists of three components: 1) decision/commitment; 2) intimacy; and 3) passion. When all three strongly exist in our feelings for another person, he says that we feel consummate love for that person. What do these components mean?
# Decision/Commitment has both a short-term and long-term dimension. The short-term dimension occurs when we consciously decide that we love someone. The long-term dimension occurs when we commit to maintain that love. Interestingly, some evolve into commitment without ever consciously deciding to do so.
# Intimacy means closeness, connectedness, warmth, and bondedness. It has to do with understanding each other, accepting each other, and having open and intimate communication with each other.
# Passion is physical attraction, sexual desire, and other strong emotional attraction to another person.

So what does this mean to you?

Love is an emotion. No doubt about that. That’s part of love’s power. It can leap over our thoughts and capture our hearts. The exhilaration that comes with being swept up in the rip tide of emotions is wonderfully terrifying!
On the other hand, love runs deeper than mere emotions. Its current cuts deeply into our thoughts and captures our imagination. When love ebbs, eddies, or hides, we deeply yearn for that feeling of being in love.
Love is bigger than emotions, thoughts, attitudes, and experiences. Love is a verb. The guts and grit of love are centered in our actions and deeds. We should not separate our understanding of love from the actions that must accompany it. Love is seen, demonstrated and expressed by what we do.
Love is bigger than emotions, thoughts, attitudes, and experiences.
Love is from God. It is the environment in which he lives and is the blessing he graciously shares. Incredibly, the Bible rarely if ever simply says that God loves us. Instead, it tells us that God showed us his love by giving, doing, sacrificing, and forgiving.

So as we get swept up on both the seriousness and silliness of Valentine’s Day fever, let’s hear the call of God to do more than buy an overpriced card, snag a bouquet of flowers, or box of chocolates. Let’s make a commitment to make our love real with some very intentionally planned loving actions. In other words, pick up that PIM or daily planner and space out some very specific things to do between now and next February 14. Love is a verb, so let’s get busy doing and not just talking, thinking, and feeling.

SHARE THE LOVE YOU HAVE!!! God bless you all :)

First Kiss

I’ve kissed a guy… I’ve kissed guys. I just haven’t felt that thing…. That thing… that moment when you kiss someone and everything around you becomes hazy, and the only thing in focus is you and this person. And you realize that that person is the only person you’re supposed to kiss for the rest of your life. And for one moment you get this amazing gift. And you wanna laugh and you wanna cry, ’cause you feel so lucky that you’ve found it, and so scared that it’ll go away all at the same time.”‘
–Drew Barrymore; from the movie “Never Been Kissed”<' 'A first kiss ... Not kids anymore ... Amazing! A hundred, present, slow, soft, soft breathing kisses, Lips and tongues touching ... lightly, Sweetly romantic with promises of more. Exchange of indelible nectars ne'er known, Immersed in true infinite knowing of ... Nows. Source: Lovingyou.com

(recently photo together, taken on October 19th, 2004)
And ever has it been that love knows not its own depth until the hour of separation.”
–Kahlil Gibran–

Posting Gado-gado Lagi

Hulaa.. Uhm, postingnya telat neh, mestinya dah dari tadi sore, tapi berhubung gw ga sempat banget untuk nge-net ya udah deh :)
Thank you banget buat Kidy-ku sayang yang udah capek-capek meluangkan waktunya untuk mendesainkan gw template blog untukku. Mungkin dia prihatin lihat desain gw kemarin yang serba ancur-ancuran hehehe .
Nah kali ini postingnya gado-gado lagi deh. Yah soalnya borongan gitu yang gw mo ceritain. Dan kayaknya kali ini lebih banyak dari yang kemarin itu .

Nah pertama, kayaknya gw mo pake bahasa Indonesia dulu deh lagi untuk posting-posting gw. Entah kenapa akhirnya gw putusin gitu, padahal ngga ada yang ngasih masukan . Yah kecuali Leo sih yang malah nanya “bisa posting pake bahasa Makassar ga” .. lha kalo bahasa Makassar doang bisa tambah sempit dong jumlah pengunjungnya. Tapi kayak blog dokter Accang gitu, sebenarnya rada unik juga kali yee. Hmm…

Kedua, kemarin tanggal 2 Januari 2004, sohib gila gw si Mirah a.k.a Amanda, akhirnya melangsungkan pertunangannya dengan Tony Mitchell (dah bener ga neh tulisannya, Mir??). Mirah itu dah kayak sodara gw banget deh. Gw kasih lihat fotonya waktu masih kuliah bareng. Waktu itu kita ke Jakarta bareng untuk menghadiri Diskusi Nasional PSMKGI (Persatuan Senat Mahasiswa Kedokteran Gigi Indonesia) di USAKTI, Jakarta. Sebenarnya dia tuh senior gw di FKG UNHAS, dan sama-sama pernah kerja di SMART FM Makassar sebagai jurnalis, gw news reporter, dia news reporter juga merangkap news reading. Tapi setelah meraih gelar kesarjanaannya, dia nggak ngambil profesi tapi langsung melanglang buana di dunia jurnalistik, sempat bergabung ama Kompas dan SCTV. Setelah SCTV, kemudian dia ke dunia kedutaan dengan kerja di Australian Embassy (yup! yang di Rasuna Said itu lho). Dan di situ lah dia bertemu dengan calon suaminya. Ok, let’s to the point deh!
Intinya gw menghadiri acara pertunangan dia yang diundang secara tiba-tiba via telp di tengah malam buta. Dasar Mirah, kapan sih ga bikin kaget gw?? Acaranya dilaksanakan dengan adat bugis. Ini sejumlah foto-foto waktu acara dia..



..the ceremony..

..tukeran cincin..

..bersama para pengacau..

Kue bugis. Yang kanan itu namanya kue pelita, yang kiri namanya cucur bayao.

Nah yang ketiga, hari ini hari keramat kedua buat gw dan Kidy. Foto di sebelah itu adalah foto yang dambil tepat 4 tahun yang lalu, tanggal 3 Januari 2001, di Dufan. Yah menyambung dari rendezvous tanggal 1 itu (lihat posting di bawah deh), berlanjut ke rencana awal yang emang udah direncanakan sejak sebelum ketemuan itu. Rencananya sih mau rame-rame ama teman-teman #Pondok-Undernet, tapi sampai akhir keberangkatan pada ga ada konfirmasi atau ada yang tiba-tiba batal, ya udah deh akhirnya kita berdua aja .
Di Dufan kita naik hampir semua deh! Dari yang tenang-tenang macam istana boneka sampai yang paling gila-gilaan macam halilintar dan kora-kora. Eh kora-kora ngga jadi ding, abis doi takut heuheheh. Pokoknya hari itu gw sangat sangat having fun banget deh! Dan gw ga mau jaim-jaim seperti yang biasa dilakukan cewek-cewek lainnya kalo pergi ma cowok berdua doang. Gw aslinya cuek abiss!! Sampai suka kesandung segala, trus ga malu-malu bilang kalo gw lagi laperrr .
Foto di sebelah ini diambil pas kita istirahat setelah dari Istana Boneka (Duh kurus banget yah dia dulu… ). Duduk-duduk di bangku, suasana jadi romance banget gitu. Lagunya Frank Vali Can’t Take My Eyes Off You (yang kemudian gw suka plesetkan jadi Can’t Take My Eyes Off dan diprotes ama Kidy: “Dih emang manekin bisa dicopot2”). Yes, it is too good to be true, suasananya bener-bener happy banget. And he seems so enjoy the song too!! And at that time I figured that he really got a big crush on me, by the way he acted, he starred at me in many times and by the way he treated me. And you know what.., after that we walked to the next game while holding hand!! Awwww!
Pas di antrian Arung Jeram gitu, he held my hand so tight! I couldn’t stand it, I couldn’t resist it, I just enjoy it . Gw lihat dia suka nyuri2 pandang gitu ke gw, akhirnya gw isengin aja nanya “apaan sih lihat-lihatin gw, naksir ya?” Dan dengan spontan dijawab “iya” ama dia. Hueh.. langsung kaku deh gw hehehehe .
Keluar dari Arung Jeram udah rada gelap, akhirnya kita ngantri ke Bianglala (waktu itu gw bilang “Biar yang basah-basah tadi bisa kering dengan cepat hehehe”). Dan keselnya pas udah dapat seat berdua, eh tiba-tiba ada dua orang rese maksa masuk di tempat kita juga. Ya udah deh privacy-nya ilang . Akhirnya kita cuma bisa diem-dieman aja sambil menikmati pemandangan malam. At that time he hold me tight and just that. Nothing else. Actually I expect for something more romantic, but nothing.. I guess gara-gara 2 pengacau tadi nih hik hik. Belakangan baru gw tau ternyata doi udah merencanakan mau “nembak” gw di situ tapi nggak jadi .
Nah setelah itu kita maen Carrousel (hampir tutup pula sampai harus lari-lari di antara besi-besi antriannya), foto-foto yang banyak di situ (walah serasa jadi foto model banget gw difotoin mulu seh).
Pulangnya, naik bis bareng balik ke Blok M. Selama perjalanan ke Blok M gw ketiduran (capek abizzzz), trus sampai di terminal Blok M gw kudu nyambung lagi ke terminal Lebak Bulus untuk sampai ke rumah gw. Malam itu jam 9 tepat, kita sampai di terminal, trus dia tanya “kamu naik apa?”, gw bilang “ah naik bis juga nyampe”, trus tiba-tiba ada Mayasari Bakti lewat sambil triak-triak “Bulus bulus…”.. Gw dalam hati “duh ke bisnya cepat banget sih”.
Kidy pun nunjuk2 ke bis, “Tuh bisnya dah ada”.
“Ya udah gw duluan ya kalo gitu. Thank you banget yah buat semuanya.” trus gw lari ngejar tuh bis yang cuma memperlambat kecepatannya. Dalam hati gw pengen banget kalau dia bisa nganterin gw, tapi yg gw lihat dia hanya meliaht gw gitu dan ga ngejar bisnya. Yah.. udahlah. Gw dah cuek aja abis itu, ga mungkin lah gw suruh-suruh dia nganterin gw, emang gw siapa gitu, pacar juga bukan .
Pas sampai di rumah, gw selesai mandi dan bersiap-siap naik ke tempat tidur, tiba-tiba sms dia masuk, “lagi jalan pulang ke rumah, met bobo ya. love u.“.
DHEGG! Hati rasanya kayak mo copot . Wah ditembak nih, tapi payah ih via sms. Dan gw lupa ) gw reply apaan ke dia hehehe. Hunny, ingetin gw dong hehehe.
And that the day I were “shot” by him, but because I demand verbally, I still don’t think today is the day. But anyway, happy anniversary, hunny! Kita dah 4 tahun lho. Ga ada yang bakalan bisa nyangka kita bisa selama ini. Dengan hubungan jarak jauh seperti ini. I wish we always be and we can grow old together.
*mwah*